Laporan Wartawan Nextren, Wahyu Prihastomo
Nextren.com -Tiga bulan yang lalu, Samsung resmi menurunkan target produksi dari pabrik mereka yang berbasis di Tiongkok.
Bahkan, sejumlah program PHK sudah mulai dilakukan Samsung di cabang pabrik mereka di Huizhou, Tiongkok.
Namun masih belum bisa dipastikan apakah PHK ini merupakan akibat dari pengurangan produksi atau menurut klaim Samsung, ini hanya sekedar strategi bisnis dan produksi.
Hari Rabu (2/10/2019) waktu setempat, Samsung akhirnya resmi menutup pabrik mereka yang ada di wilayah Huizhou tersebut.
Baca Juga: Samsung Kurangi Jumlah Produksinya di Tiongkok, Apa Penyebabnya?
Sebagai catatan, pabrik Huizhou adalah unit pabrik terakhir milik Samsung yang ada di Tiongkok.
Artinya, setelah ini Samsung akan berhenti secara total dari segala kegiatan produksi di Tiongkok.
Walaupun begitu, penjualan produk mereka di negara tersebut masih akan terus berlanjut.
Mengutip Reuters, pabrik yang ada di Huizhou ini jadi salah satu unit terbesar milik Samsung.
Baca Juga: Samsung Galaxy Tab S6 Resmi Meluncur di Indonesia, Ringan dan Tangguh!
Pada tahun 2017, pabrik ini sendiri sudah mampu memproduksi sebanyak 64 juta unit hape.
Sebagai perbandingan, tahun itu Samsung berhasil memproduksi 394 juta hape di seluruh dunia.
Bahkan di tahun 2011 produksi pabrik Huizhou ini mencapai 70 juta unit.
Oh iya Sobat Nextren, sebelumnya satu pabrik lain juga sudah ditutup oleh Samsung.
Tepatnya pabrik yang berlokasi di Tianjin. Pabrik ini ditutup pada 18 Agustus 2018 lalu.
Baca Juga: Video Perbandingan Kamera Utama Flagship Oppo Reno 10x Zoom dan Samsung Galaxy S10+.
Lalu apa alasan Samsung menutup pabrik mereka di Tiongkok?
Kalau dilihat berdasarkan data yang ada, penutupan pabrik ini sepertinya diakibatkan oleh persaingan pasar yang cukup ketat di Tiongkok.
Market Share atau pangsa pasar Samsung di Tiongkok berangsur turun.
Kalah dengan produk lokal seperti Huawei. Bahkan juga kalah dari Apple yang sempat diboikot di sana.
Setelah penutupan ini, semua unit yang sebelumnya ada di Tiongkok akan dipindahkan ke negara lain seperti India dan Vietnam.
Alasannya sederhana, upah pekerja yang murah. (*)
Baca Juga: Ini Hasil Foto Samsung Galaxy A30s, Hape 3 Kamera dan NFC Seharga Rp 3,3 Juta