Laporan Wartawan Nextren, Wahyu Prihastomo
Nextren.com -Tahun 2019 ini dunia gadget diramaikan dengan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok.
Perang dagang dua negara superpower ini memberikan dampak ke berbagai sektor, termasuk industri teknologi seluler.
Akibatnya, masing-masing negara mencoba memboikot produk dari saingannya.
AS menerbitkan aturan untuk memboikot segala produk dari Huawei. Sebaliknya, masyarakat Tiongkok juga mengampanyekan gerakan 'Boycott Apple'.
Baca Juga: Semakin Jelas, Ponsel Layar Lipat Huawei Mate X Meluncur Oktober 2019
Bahkan saat ini produk hape dari Huawei sudah tidak diperkenankan lagi menggunakan sistem operasi Android yang berbasis di AS.
Saat ini Huawei sudah memiliki sistem operasi sendiri bernama HarmonyOS .
Saat ini AS sudah memperpanjang larangan terhadap Huawei.
Mengutip Gizchina, saat ini ada lebih dari 130 perusahaan yang mengajukan permohonan keringanan supaya tetap bisa memiliki hubungan bisnis dengan Huawei.
Baca Juga: Tahun 2020 Nanti, Semua Hape Oppo Dengan Harga di Atas Rp 6 Jutaan Akan Dukung 5G
Bukan cuma itu, kabarnya AS juga akan memberikan sanksi untuk para negara sekutu mereka yang menggunakan komponen 5G dari Huawei.
AS juga sudah memberikan peringatan untuk negara yang menjadi sekutu mereka terkait kebijakan ini.
Tapi sampai saat ini masih banyak negara yang mengabaikan aturan tersebut.
Sanksi yang akan diberikan bagi negara yang melanggar adalah AS akan memutuskan kerja sama secara sepihak.
Baca Juga: Diam-diam Huawei Sudah Sebar 200.000 Pemancar 5G ke Seluruh Dunia
Saat ini banyak negara lebih memilih teknologi 5G milik Huawei karena punya harga yang jauh lebih murah dari perusahaan lainnya.
Perang dagang ini memang memberi dampak yang cukup berat bagi Huawei.
Selain terancam tidak bisa lagi menggunakan sistem Android, produk Huawei juga tidak lagi mendapat dukungan Google.
Contoh terbarunya adalah Huawei Mate 30 dan Mate 30 Pro yang baru dirilis beberapa hari lalu.
Hape ini memang masih menggunakan sistem Android, tapi di sudah ada lagi aplikasi Google di dalamnya.
Saat ini Huawei harus mencoba bertahan dengan semua sistem dan aplikasi yang mereka ciptakan sendiri.
Baca Juga: Mantap! Huawei Nova 5T Diperkenalkan di Indonesia, Hape Rasa Flagship
(*)