Google Ubah Algoritma Pencarian Berita dengan Merujuk Sumber Asli

Jumat, 13 September 2019 | 17:03

Google akan ubah algoritma pencarian

Laporan wartawan Nextren, Nicolaus Prama

Nextren.com – Google melakukan pengumuman penting: perubahan algoritma mesin pencariannya pada kategori berita.

Google rupanya ingin agar hasil pencarian fokus dan merujuk berita asli.

Untuk melakukan perubahan ini, Google telah bekerja dengan bantuan lebih dari 10 ribu reviewer manusia.

Baca Juga: Kini Giliran Google Play Store Kebagian Dark Mode. Lebih Nyaman di Mata

Sebanyak 10 ribu pengulas tenaga manusia dikerahkan Google untuk menemukan algoritma yang tepat dalam mencari sumber asli (sumber berita pertama).

Mengutip The Verge, rencana perubahan ini tentu akan sedikit menyulitkan beberapa pihak, terutama pebisnis.

Sebab, perubahan algoritma akan berimbas pada hasil pencarian, padahal teknik SEO (Search Engine Optimization) belum sempurna benar.

Pengumuman ini disampaikan melalui laman blog resmi Google pada Kamis, 12 September 2019.

There is no absolute definition of original reporting, nor is there an absolute standard for establishing how original a given article is. It can mean different things to different newsrooms and publishers at different times, so our efforts will constantly evolve as we work to understand the life cycle of a story.

Rencana perubahan ini dilakukan Google dengan alasan agar mendapatkan laporan berita yang asli dan autentik.

Selain itu, Google juga ingin menyajikan berita dan informasi yang tepat pada pengguna.

Baca Juga: Bentuk Google Pixel 4 Bocor Lagi, Kali ini Bahkan Diposting 3 YouTuber!

Jika sebelumnya Google mengurutkan hasil pencarian berita dari yang terpopuler, tidak setelah adanya perubahan algoritma.

Pasca perubahan algoritma mendatang, laporan berita asli akan berada di posisi teratas pencarian baru diikuti oleh beberapa media populer lainnya.

Algoritma tersebut tidak hanya berlaku untuk berita, tetapi juga untuk publikasi ilmiah dan penelitian.

Dengan kata lain, Google akan membuat sebuah algoritma baru untuk mencari sumber yang kerap disadur dalam publikasi, baik jurnal ilmiah ataupun berita.

Dengan algoritma baru ini, secara tidak langsung juga dapat mengurangi tersebarnya berita hoax dengan cepat.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya