Laporan Wartawan Nextren, Wahyu Prihastomo
Nextren.com -Kemarin petang, (11/9/2019), Indonesia kembali kehilangan salah satu putra terbaiknya.
Bacharudin Jusuf Habibie (BJ Habibie), presiden ke-3 Republik Indonesia menghembuskan napas terakhirnya di usia yang menginjak 83 tahun.
Sosok presiden yang punya latar pendidikan teknologi ini juga disebut sebagai Bapak Teknologi Indonesia.
Salah satu yang menjadi spesialisasi Habibie adalah teknologi penerbangan.
Jasanya terhadap kemajuan teknologi di Indonesia sepertinya sudah tidak bisa dihitung lagi.
Tapi, sosok jenius ini rupanya punya pandangan tersendiri terhadap teknologi.
Melansir Kompas.com, tujuan Habibie yang sejati bukanlah teknologi itu sendiri.
Penulis buku BJ Habibie: The Power of Ideas, A. Makmur Makka sempat mengungkapkan ada hal yang lain yang menjadi tujuan teknologi menurut Habibie.
Baca Juga: Sempat Beredar Isu Tak Sedap Di Internet, BJ Habibie Resmi Meninggal Dunia
"Sebetulnya orang selalu salah tanggap bahwa beliau itu arahnya teknologi saja, bukan," ujarnya dalam peluncuran buku BJ Habibie: The Power Of Ideas di The Habibie Center, Jakarta, Oktober 2018 lalu dikutip dari Kompas.com.
Menurut Makka, teknologi menurut adalah wahana atau usaha untuk mencapai tujuan utamanya yakni membangun sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang unggul.
Salah satu upaya Habibie untuk mencapai tujuan ini adalah dengan megirimkan banyak pelajar Indonesia untuk menempuh pendidikan di luar negeri.
Kala itu Habibie masih menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) untuk periode 1978-1998.
Sepanjang hidupnya Habibie memang dikenal sebagai sosok yang sangat peduli dengan pendidikan, terutama di sektor pengembangan teknologi.
Hal itu juga yang membuatnya dipercaya menjabat sebagai Menristek selama 4 periode berturut-turut, kemudian menjadi wakil presiden dan presiden.
Selamat jalan Bapak Teknologi Indonesia. Selamat jalan, Eyang.
Baca Juga: Program Belajar Coding Gratis IDCamp Diikuti 15 Ribu Peserta Mulai Lulusan SMP Hingga Mahasiswa
(*)