Taksi Online Maxim Hadir di 11 Kota Indonesia, Sempat Disegel Driver Aplikasi Lain Karena Tarifnya Murah

Kamis, 29 Agustus 2019 | 12:02
Google Play

aplikasi taksi online Maxim

Nextren.com - Mungkin selama ini masyarakat hanya mengenal transportasi online GoJek dan Grab, karena keduanya memang paling awal masuk dan jumlahnya paling banyak.

Dulu sempat ada tak online Uber yang sudah tutup dan bergabung ke Grab.

Sebenarnya ada lagi taksi online yang belum dikenal luas, namun mencuri perhatian karena disegel oleh driver taksi online lain, yaitu Maxim.

Beberapa hari terakhir ramai diperbincangkan munculnya transportasi online dengan pengemudinya yang menggunakan jaket berwarna kuning.

Rupanya, pengemudi ojek online itu merupakan mitra dari perusahaan transportasi online asing bernama Maxim.

Baca Juga: Aplikasi Cyberjek Akan Bersaing Dengan Ojek Online Lain, Ini Kelebihannya!

Berdasarkan situs resminya, Maxim merupakan perusahaan asal Rusia yang sudah berdiri sejak tahun 2003.

Sejarah perusahaan itu dimulai dari sebuah layanan aplikasi taksi di kota Chardinsk yang terletak di Pegunungan Ural, Rusia.

Pada tahun 2014, perusahaan itu memperluas bisnisnya dengan membuka cabang di beberapa negara seperti Ukraina, Kazakkhstan, Georgia, Bulgaria, Tajikistan, Belarusia, Azerbaijan, dan Italia.

Saat ini, Maxim merupakan perusahaan taksi terbesar ketiga di Rusia.

Development Manager Maxim Indonesia Imam Mutamad Azhar mengatakan, kini Maxim berkembang menjadi perusahaan transportasi online yang tidak hanya fokus ke taksi, tetapi juga jenis layanan angkutan lain seperti ojek atau mobil pada umumnya.

Baca Juga: Ramai Jual Beli Mobil Bekas, Banyak Perusahaan Besar Bikin Sistem Penjualan Online

Bahkan, perusahaan yang baru membuka cabang di Indonesia pada 2018 lalu tersebut, juga menawarkan kerjasama bagi masyarakat Indonesia yang ingin bergabung menjadi mitra Maxim dalam artian ikut serta mengelola bisnis layanan transportasi online itu.

"Sebagai contoh, ada mitra kami di cabang Bali. Ia bukan mitra yang bergabung sebagai pengemudi, tapi menjadi pengelola Maxim regional Bali."

"Sebagai pengelola, mitra kami di sana bisa menentukan tarif atau ketentuan untuk pengemudi yang bergabung dengan cabang di Bali," jelas Imam kepada Kontan.co.id secara eksklusif pada Kamis (22/8) yang ditemui di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan.

Imam menambahkan mitra tersebut juga bisa menyesuaikan ketentuan berdasarkan aturan di wilayah masing-masing.

Baca Juga: Transportasi Online Bistar Bebaskan Seragam dan Tarif, Target 20 RIbu Driver

kontan.co.id
kontan.co.id

Armada Maxim, transportasi online asal Rusia

"Namun, seperti mitra kami yang di Bali, mereka tetap harus mengikuti kebijakan dari Maxim pusat," tambah Imam.

Selama satu tahun berdiri, Maxim sudah menjangkau sejumlah kota di Indonesia, diantaranya, Pekan Baru, Batam, Lampung, Surakarta, Yogyakarta, Solo, Balikpapan, Samarinda, Pontianak, Bali, dan Banjarmasin.

Perusahaan yang berkantor di Jl. Dr. Saharjo ini juga sedang mempertimbangkan untuk melakukan ekspansi di Medan dan Makassar.

Di kawasan Asia Tenggara, perusahaan itu sudah membuka cabangnya di Malaysia, yang juga telah berdiri sejak tahun 2018, hanya selang beberapa bulan dari Indonesia.

Baca Juga: Survei Transportasi Paling Aman Pilihan Warga: Ojek Online, Taksi Online, KRL atau Busway?

Imam juga menegaskan bahwa sejak awal mendirikan perusahaan, mereka telah mendapatkan izin dari Kementerian Perhubungan.

Ia menyatakan tidak masalah jika Maxim dan tim hukumnya diminta untuk membuktikan perihal izin tersebut.

Sebelumnya, kantor cabang Maxim di Balikpapan sempat disegel oleh pengemudi transportasi online setempat.

Penyebab penyegelan itu dikarenakan Maxim menerapkan tarif yang lebih murah.

Menanggapi hal tersebut, Imam menyatakan wajar jika ada perang harga dengan para kompetitor.

Baca Juga: Begini Cara Sewa Mobil untuk Taksi Online di Go-Fleet dari Astra dan Go-Jek

Akan tetapi, sejauh ini pihak perusahaan tidak berniat menindaklanjuti kejadian tersebut.

"Manajemen kantor pusat dari Rusia malah mengatakan ada sisi positifnya dari kejadian tersebut. Sebab, kami jadi dicari tahu oleh masyarakat," tutup Imam.

Sementara itu, sistem pembayaran yang diterima Maxim hanya berupa uang tunai (cash).

Namun, Imam memaparkan bahwa perusahaan itu tengah mengkaji sistem pembayaran digital yang direncanakan akan bekerja sama dengan Doku e-wallet.

Artikel ini tayang di kontan.co.id, dengan judul : Maxim, transportasi online asal Rusia yang mulai gencar ekspansi ke IndonesiaReporter: Yasmine Maghfira

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya