Ingin Bangun Ruang "Gaming" di Rumah? Ini Tipsnya

Minggu, 28 Februari 2016 | 16:01
Deliusno/KOMPAS.com

Acer Predator Box

Punya impian membangun sebuah ruangan khusus untuk bermain game konsol atau PC yang optimal? Jika iya, bersiaplah. Karena biaya untuk mewujudkannya boleh jadi sangat tinggi, bahkan bisa menyentuh angka ratusan juta rupiah.M. Thoriq Syarief Husein, Public Relation Manager Acer Indonesia, menyontohkan bahwa Predator Box, ruangan khusus bermain game buatan Acer, saja membutuhkan dana kurang lebih sekitar Rp 100 juta.Sebagian besar dari dana tersebut kebanyakan memang dikeluarkan untuk melengkapi ruangan game dengan mesin gaming yang bertenaga. Sebagai contoh, laptop gaming Acer, Predator G9-791, saja sudah dibanderol di harga Rp 28 juta. Akan tetapi, masih menurut Thoriq, dana yang harus dihabiskan tidak melulu harus seputar mesin game. Kamu harus memikirkan beberapa perangkat pendukung agar pengalaman bermain game semakin nyaman dan menyenangkan.Salah satunya adalah speaker. Thoriq menyarankan agar ruangan game harus dilengkapi dengan speaker dengan suara yang menggelegar. Perangkat ini dikatakan bisa membawa pemain seakan masuk ke game itu sendiri.Selain itu, jangan lupa untuk membuat ruangan menjadi kedap suara. Memang ruangan kedap suara bukan syarat mutlak, tetapi diyakini bisa membuat pengalaman bermain game semakin menyenangkan."Bikin ruangan kedap suara, biar tidak mengganggu tetangga. Sensasi juga dapat," ujar Thoriq saat ditemui oleh Nextren di ajang Social Media Week (SWM) di Jakarta, minggu lalu.Ruangan bermain game juga tentunya harus dilengkapi dengan mesin pendingin udara. Selain bisa menjaga temperatur mesin game, tentunya kamu tidak mau kepanasan dalam ruangan bermain, bukan?Agar bermain game semakin nikmat, Thoriq juga menyarankan gamer untuk menggunakan proyektor."Layar permainan jadi besar, serasa dalam bioskop," imbuhnya.Pengalaman Bermain di Predator BoxNextren sendiri sudah menjajal ruangan bermain buatan Acer, Predator Box. Kebetulan, ruangan tersebut dipamerkan di ajang SMW di The Hall 8, Senayan City, beberapa waktu lalu.Dimensi dari ruangan itu sendiri tidaklah terlalu besar, tetapi sangat nyaman. Ruangan tersebut dilengkapi dengan laptop Acer Predator G9-791, proyektor gaming Predator Z650, speaker 5.1, dan juga pendingin udara.Mesin gaming yang disediakan, Predator G9-791 mampu menjalankan game dengan sangat baik, tanpa ada lag sedikit pun. Menurut Thoriq, seorang gamer bisa saja memilih notebook untuk ruangan game, apabila lebih sering mobile atau pindah-pindah ruangan.Apabila ingin bertahan di satu ruangan, Thoriq menyarankan untuk menggunakan PC desktop."Disarankan PC desktop bagi yang tidak terlalu banyak mobile. Perangkat ini pun bisa lebih bertenaga ketimbang notebook," ujar Thoriq.Lampu ruangan sengaja dimatikan agar proyektor dapat memancarkan gambar dengan lebih optimal. Karena ruangan tidak terlalu besar, suara yang dihasilkan oleh speaker sangat menggelegar.Secara garis besar, pengalaman bermain di ruangan game ini memuaskan.

Deliusno/KOMPAS.com

Ruangan sengaja dibikin gelap agar permainan terasa semakin menyenangkan

Mesin game dengan harga tinggi masih diminatiMesin game yang ada di dalam ruangan Predator Box ini memiliki harga yang relatif mahal. Seperti yang telah diungkapkan di atas, laptop Predator Z650 saja dibanderol di angka Rp 28 juta.

Deliusno/KOMPAS.com

Acer Predator G9-591

Selain itu, proyektor Acer Predator Z650 dijual dengan harga Rp 19 juta. PC desktop Predator G6 bahkan dibanderol Rp 35 juta.Harga perangkat memang tinggi, tetapi Acer mengklaim bahwa perangkat buatannya itu masih cukup laku di pasar Indonesia. Thoriq memberi contoh, laptop tersebut laku terjual habis dalam 5 hari saat pertama kali dilepas di Lazada beberapa waktu lalu."Laptop gaming Acer laku dalam seminggu pertama pre-order. Sold out dalam waktu 5 hari," tutur Thoriq.Meskipun begitu, Thoriq mengakui bahwa pasar gaming di Indonesia masih terbatas. Konsumen yang rela mengeluarkan uang hingga puluhan juta demi game hanya ada di kalangan gamer professional. "Karena orang-orang itu mencari kenyamanan dalam bermain game," ujar Thoriq.Lantas, mengapa tidak memilih menggunakan PC rakitan saja? Seperti diketahui, PC rakitan biasanya memiliki harga yang lebih murah dari buatan sebuah vendor. Dengan harga yang sama, biasanya spesifikasi sebuah PC rakitan bisa lebih tinggi.Garansi, ternyata merupakan alasan di balik pembelian barang resmi buatan vendor. Jika ada suatu komponen yang rusak, vendor biasanya bisa dengan cepat menggantinya."Mereka mau membeli karena dapat garansi. Selain itu, produk buatan vendor juga dilengkapi dengan komponen yang biasanya tidak dimiliki PC rakitan, cooling system contohnya," pungkas Thoriq.

Tag

Editor : Reska K. Nistanto