Laporan wartawan Nextren, Nicolaus Prama
Nextren.com – Divisi smartphone LG kembali tertekan, usai laporan keuangan kuartal kedua 2019 keluar.
Penjualan hape LG dilaporkan turun cukup tajam dibandingkan tahun lalu, sebesar 21,3 persen.
LG Menyalahkan pertumbuhan permintaan yang tak berkembang dan serangan hape Tiongkok menjadi penyebab turunnya jumlah penjualan hape LG.
Baca Juga: Lampu Merah Untuk LG, Pendapatan Q1 2019 LG Mobile Turun 30 Persen
LG Merilis laporan keuangan kuartal kedua 2019 pada 30 Juli 2019 kemarin.
Laporan tersebut merupakan rangkuman hasil penjualan dari April hingga Juni 2019.
Selama 3 bulan tersebut, LG meraup pendapatan sebesar $13.4 miliar, naik 4,1 persen dari tahun lalu.
Namun, sebaliknya, bisnis hape LG justru dirundung awan hitam.
Divisi komunikasi mobile (mobile communications) LG hanya mencatatkan pendapatan sebesar $1,38 miliar selama 3 bulan tersebut.
Dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah ini turun sangat tajam sebesar 21,3 persen.
Namun, bila dibandingkan dengan kuartal pertama, LG mencatat peningkatan pada kuartal kedua sebesar 6,8 persen.
Pasca pemindahan pabrik produksi hape ke Vietnam membuat biaya operasional LG membengkak.
Pengeluaran untuk operasional pada kuartal kedua menjadi $268,4 juta.
Baca Juga: LG Hentikan Sementara Produksi Mobile Phone di Korea Selatan
Divisi mobile communications LG memang sedang alami kesulitan, sebab tidak menunjukkan pencapaian yang impresif.
Bahkan, LG terpaksa memindahkan pabrik produksi hape dari Korea Selatan ke Vietnam untuk mencegah biaya yang membengkak.
Mengutip Android Central, LG masih tetap optimis pada laporan keuangan kuartal 3 mendatang dengan menggantungkan harapan pada seri-W yang dirilis khusus untuk pasar India.
Selain itu, perangkat 5G menjadi tumpuan harapan LG untuk memperbaiki laporan keuangan mendatang.
(*)