Laporan Wartawan NexTren, Arif Budiansyah
NexTren.com -Setelah didirikan 9 tahun yang lalu, XiaomiCorporation mengumumkan kalau pihaknya telah masuk jajaran daftar Fortune Global 500 untuk pertama kalinya.
Fortune 500 sendiri merupakan daftar 500 perusahaan top dunia yang diukur berdasarkan pendapatan tahunan perusahaan yang diterbitkan oleh majalah Fortune.
Xiaomi menduduki peringkat ke-468 dengan pendapatan sebesar US$26.443,50 juta atau setara dengan Rp 389,169 triliun dan pendapatan bersih sebesar US$ 2.049,10 juta atau Rp 30,157 triliun di tahun fiskal sebelumnya.
Selain itu, Xiaomi juga menduduki peringkat ketujuh untuk kategori Layanan Internet dan Ritel (Internet Services and Retailing).
Baca Juga: Xiaomi MI A3 Akan Hadir 31 Juli Di Pasar Asia, Indonesia Kebagian?
“Hanya dalam kurun waktu sembilan tahun, Xiaomi telah berhasil bertengger di dalam daftar Fortune Global 500, sebuah pencapaian penting bagi Xiaomi yang tak terlepas dari dukungan tanpa henti dari seluruh Mi Fans dan para pengguna Xiaomi,”ujar Lei Jun, Pendiri, Chairman, dan CEO Xiaomi.
Lei Jun juga menambahkan kalau Xiaomi merupakan perusahaan termuda yang masuk dalam daftar tahun ini dan itu sebuah prestasi yang membanggakan.
Sebagai perusahaan internet dengan smartphone dan smart hardware yang terhubung dengan platform Internet of Things (IoT) yang didirikan pada April 2010.
Xiaomi untuk pertama kalinya juga menempati peringkat ke-53 dalam daftar Fortune 500 untuk wilayah Tiongkok yang dirilis pada Juni lalu.
Baca Juga: Xiaomi Kenalkan Jam Tangan Mekanik Dengan Desain Transparan
Xiaomi telah sukses meraih pendapatan rata-rata sebesar RMB10.000 juta (sekitar US$1,453.72 juta) atau Rp 21,394 triliun untuk penjualannya di tahun 2012.
Serta, RMB100.000 juta (sekitar US$14,537.21 juta) atau Rp 213,944 triliun di tahun 2017.
Menurut organisasi riset pasar internasional, IDC, sejak Maret 2019, Xiaomi telah menjadi merek smartphone terbaik ke-4 di dunia berdasarkan volume pengiriman, mencatatkan pertumbuhan tahun ke tahun sebesar 32,2 persen.
Xiaomi juga telah menyasar dan berinvestasi di lebih dari 200 perusahaan ekosistem, yang mana sebagian dari perusahaan tersebut memiliki spesialisasi di bidang pengembangan smart hardware.
Baca Juga: Khusus Sultan, Xiaomi Bakal Rilis Redmi K20 & K20 Pro Berlapis Emas
Sehingga mampu menciptakan platform IoT konsumen terbesar di dunia dengan sekitar 171 juta perangkat IoT yang terhubung, selain smartphone dan laptop, sejak akhir Maret 2019.
Saat ini, Xiaomi sendiri telah hadir di lebih dari 80 pasar di dunia.
Berdasarkan hasil riset dari Canalys, pada Maret 2019, Xiaomi menduduki peringkat lima besar berdasarkan jumlah pengiriman di lebih dari 40 pasar.
Dengan mempertahankan posisinya sebagai merek smartphone terbesar di India selama tujuh kuartal berturut-turut, dengan pangsa pasar sebesar 31,4 persen.
Baca Juga: Xiaomi Pamerkan Seri Android One Terbaru yang Unggul di Sektor Kamera
Selain itu, Xiaomi juga mempertahankan tingkat pertumbuhan yang tinggi di Eropa Barat, sukses menduduki peringkat ke-4 berdasarkan jumlah pengapalan smartphone dalam kurun waktu kurang dari dua tahun sejak resmi hadir di pasar ini.
Xiaomi juga terus melakukan pencapaian-pencapaian yang sangat baik di pasar-pasar baru, seperti Afrika dan Amerika Latin.
Xiaomi juga berdedikasi untuk membangun dan mengembangkan jaringan peritel baru yang efisien, dengan menggabungkan kanal pembelian online dan offline di pasar internasional.
Pada 31 Maret 2019, Xiaomi telah memiliki 480 toko resmi Mi Home di pasar internasional, dengan pertumbuhan tahun ke tahun sebesar 93,5 persen, yang mana lebih dari 110 diantaranya berada di Eropa dan 79 di India.
Baca Juga: Makin Percaya Diri, Xiaomi Buka Pusat Riset Baru di Finlandia
Selain itu,Xiaomi juga melakukan investasi sebesar RMB 10 miliar untuk pengembangan “All in AIoT” dalam lima tahun kedepan, sebagai bagian dari dua inti strategi Xiaomi “Smartphone + AIoT”.
Sebagai programmemungkinkan pemanfaatan peluang Artificial Intelligence (AI) dan pengembangan IoT di masa depan, serta membangun pondasi yang kokoh bagi pertumbuhan di lima hingga 10 tahun mendatang.
Selain itu, Xiaomi juga berencana untuk mengulang kesuksesannya dengan meningkatkan dan menyesuaikan strategi bisnisnya di Tiongkok maupun negara-negara lainnya. (*)