Huawei Diduga Buat Sistem Hape Khusus Penyadap untuk Korea Utara

Selasa, 23 Juli 2019 | 14:44
Chris Wattie/BusinessLIVE

Huawei Diduga Buat Sistem HP Khusus Mata-mata untuk Korea Utara.

Laporan Wartawan Nextren, Wahyu Prihastomo

Nextren.com -Huawei belakangan ini memang makin ramai dibicarakan.

Bukan cuma karena prestasinya dengan Huawei P30 series, tapi juga karena pemboikotan produknya di Amerika Serikat.

Karena kasus itu, Huawei terancam kehilangan lisensi Android dan kini sedang menyiapkan sistem operasi buatan sendiri sebagai penggantinya.

Baca Juga: Huawei Bakal Pakai Hongmeng OS untuk Produk Smart TV

Baru-baru ini kabar mengejutkan kembali datang dari Huawei.

Perusahaan teknologi asal Tiongkok ini dikabarkan sedang mengembangkan sistem hape khusus untuk mata-mata.

Tidak main-main, dalam pengembangan ini Huawei diduga bekerja sama dengan Korea Utara.

Mengutip dari The Washington Post, kabarnya Huawei dan Korea Utara saat ini sedang membangun sebuah jaringan bernama Koryolink.

Jaringan ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 2008, tapi tidak mengalami perkembangan pesat di negara itu.

Rupanya sejak saat itu juga Huawei sudah dekat dengan perusahaan ini bahkan sejak masa pemerintahan Kim Jong-Il (ayah Kim Jong-Un).

Baca Juga: Imbas Pembatasan, Ratusan Karyawan Huawei Asal A.S. Dirumahkan

Dalam kerja sama ini Huawei bertugas menyediakan sejumlah komponen utama, infrastruktur, serta pengaturan jaringan dan enkripsi.

Tidak sendirian, Huawei juga berpartner dengan badan selevel BUMN di Tiongkok, Panda International Information Technology.

Tujuan utama dari jaringan ini adalah untuk memata-matai sekaligus menyadap segala aktifitas para penggunanya.

Baca Juga: Huawei Kembali Daftarkan Hak Paten Sistem Operasi Baru, OS Harmony

Al-Jazeera

Peresmian jaringan Koryolink tahun 2008 silam.

Kalian semua pasti juga sudah paham kalau pemerintah Korea Utara sangat membatasi aktifitas para warganya.

Dengan sistem jaringan ini pemerintah jadi lebih leluasa dalam melakukan pengawasan.

Peran Huawei dalam proyek ini terbilang sangat penting karena mampu meningkatkan jumlah target pengawasan dari 2.500 menjadi 5.000.

Sayangnya, kepada The Washington Post Huawei membantah telah menjalin hubungan bisnis dengan negara tertutup tersebut.

Huawei juga membantah telah menjadi pendukung perkembangan teknologi komunikasi yang dicanangkan oleh pemerintahan diktator negara tersebut.

Baca Juga: Best Smartphone Award 2019 Resmi Diraih Oleh Huawei P30 dan P30 Pro

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya