Laporan wartawan Nextren, Nicolaus Prama
Nextren.com – Teknologi Blockchain semakin tidak dapat dibendung penggunaannya.
Baru-baru ini Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengumumkan sedang mempertimbangkan menggunakan teknologi Blockchain.
PBB Berencana menggunakan Blockchain untuk membantu pengembangan kawasan urban di Afghanistan.
Baca Juga: CEO Blockchains Akuisisi Bank Kirkwood dengan Harga 396 Miliar Rupiah
Seperti dilansir dari The Sociable, Juru Bicara Sekretaris Umum PBB, Stepahne Dujarric menyatakan bahwa saat ini kantor PBB divisi Komunikasi dan Teknologi Informasi (UN-OICT) sedang melakukan penjajakan.
UN-OICT sedang mencoba implementasi Blockchain untuk mencatat kepemilikan tanah dan layanan transparansi sebagai bagian dari program inisiatif PBB “City for All.”
Program inisiasi PBB ini akan mengantisipasi perkembangan kawasan urban Afghanistan yang akan berkembang pesat dalam 15 tahun mendatang.
Program City for All akan fokus pada 3 hal: Pengaturan lahan secara efektif, perencanaan kawasan urban, dan peningkatan pengetahuan finansial.
Blockchain menjadi solusi yang dipertimbangkan usai terbentuknya memorandum antara UN-OICT dengan UN-Habitat.
Baca Juga: Proyek Blockchain Facebook, Libra Juga Menargetkan Pasar Indonesia
Bila program ini berhasil, PBB berencana untuk memperluas kolaborasi ke Asia Selatan dan kembali melakukan pengembangan kawasan urban dengan bantuan platform digital.
Ini bukan pertama kalinya PBB menggunakan Blockchain.
Sebelumnya pada Desember 2018, PBB menggunakan Blockchain untuk mengembangkan layanan kesehatan di Afrika Timur.
Serta pada September 2018 menggunakan Blockhain untuk layanan finansial di Sierra Leone, Afrika Barat.
(*)