Ngeri, Emisi CO2 Saat ini Meningkatkan Suhu Bumi Lebih dari 1,5 C

Selasa, 02 Juli 2019 | 11:45
techspot.com

Infrastruktur menjadi penyumbang emisi CO2 terbesar

Laporan wartawan Nextren, Nicolaus Prama

Nextren.com – Sebuah penelitian terbaru yang diunggah oleh Nature menunjukkan kerusakan lingkungan semakin nyata.

Hasil penelitian menunjukkan jumlah emisi CO2 (Karbon Dioksida) telah menyebabkan peningkatan suhu di permukaan Bumi sebesar 1,5 derajat Celcius.

Tak hanya berasal dari manusia, emisi CO2 ini juga berasal dari infrastruktur yang telah dibangun.

Baca Juga: NASA Temukan Gas di Mars Berpotensi Membentuk LIngkungan Baru

Jumlah emisi tersebut dihitung pada tahun 2018 silam.

Tiongkok menjadi negara dengan penyumbang emisi CO2 terbesar dengan 41 persen skala global.

Para peneliti yang tergabung dalam riset ini adalah Dan Tong, Qiang Zhang, Yixuan Zheng, Ken Calderian, Christine Shearer, Chaopeng Hong, Yue Qin, dan Steven J. Davis.

Semua peneliti tersebut berasal dari berbagai kultur dan dua negara berbeda, Tiongkok dan Amerika Serikat.

Bahkan, hasil penelitian menunjukkan penghasil listrik saat ini dan yang akan dibangun mampu membuat jumlah emisi CO2 meningkat dan menyebabkan suhu bumi naik hingga 2 derajat Celcius.

Hasil penelitian ini dapat merujuk pada peringatan peneliti pada 2010 silam.

Para peneliti mengungkapkan bahwa pembangunan infrastruktur yang berlebihan dan mengandung CO2 mampu meningkatkan suhu bumi hingga 1,3 derajat Celcius.

Baca Juga: Wow, Uni Emirat Arab Memulai Proyek Tenaga Matahari Terbesar

Mengutip Technology Review, peningkatan suhu sebesar 1,5 derajat Celcius dapat menyebabkan mencairnya 517 juta hektar es Arktik dan menghancurkan lebih dari 70 persen coral dunia, serta menyebabkan 14 persen dari populasi mengalami storke heat.

Untuk mengatasinya, penduduk Bumi perlu mencapai angka 0 untuk emisi CO2 pada 2050 untuk menstabilkan suhu global.

Hasil penelitian ini bukan pertama kalinya meluncur, bulan lalu diketahui bahwa jumlah emisi CO2 mencapai level tertinggi sepanjang sejarah.

Bahkan, PBB menyebut perubahan iklim adalah ancaman yang nyata dan lebih parah dari perkiraan sebelumnya.

Jadi, mari berkontribusi untuk alam dengan memulai hal-hal kecil, mengurangi sampah plastik dan kendaraan bermotor misalnya.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya