Laporan wartawan Nextren, Nicolaus Prama
Nextren.com – Bersamaan dengan rebranding yang dilakukan EV Hive menjadi CoHive, startup yang bergerak di bidang CoWorking Space ini meraih pendanaan seri B.
Dipimpin oleh Stonebridge Ventures asal Korea, CoHive mendapatkan kucuran dana $13,5 juta atau sekitar Rp 192 miliar.
Suntikan dana tersebut digunakan oleh CoHive untuk membangun lokasi CoWorking Space di kota-kota besar.
Baca Juga: Bisnis Pertunjukan Marak, Startup Movintik Layani Manajemen Tiket Bagi Penyelenggara
Hal ini disampaikan pada Grand Launch CoHive: Transformation 4.0 pada Rabu, 19 Juni 2019 kemarin di Kawasan Mega Kuningan, Jakarta.
Telah berumur 4 tahun, CoHive kini akan memperluas unit usahanya menjadi CoLiving yang bergerak di bidang tempat tinggal, CoRetail sebagai pusat komunitas retail, dan CoHive Event Space sebagai media untuk penyelenggaraan acara.
CoLiving telah diperkenalkan EV Hive, nama sebelum CoHive, sejak tahun lalu.
Bekerja sama dengan developer asal Singapura, Keppel, CoHive menyediakan 64 ruang di Tower Crest West Vista, Jakarta Barat untuk digunakan sebagai tempat tinggal.
Jason Lee, CFO CoHive ungkapkan ekspansi tersebut membuktikan bahwa CoHive saat ini merupakan pelopor di pasar penyedia layanan CoWorking Space dan memaksimalkan penggunaan gedung bertingkat.
Pernyataan Jason ini juga merujuk pada diresmikannya gedung CoHive 101 di Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Startup Blockchain Ripple Suntik Dana $50 Juta ke Layanan MoneyGram
Dengan jumlah 18 lantai, gedung baru ini akan memfasilitasi hingga 2.700 karyawan dalam berbagai ruang kerja.
CoHive memang pantas disebut sebagai market leader di Indonesia dalam industri CoWorking Space.
Mengutip Techcrunch, setidaknya terdapat 9 ribu pengguna layanan dan 800 perusahaan yang juga menggunakan layanan CoHive.
Melansir dari Crunchbase, saat ini CoHive memiliki valuasi sebesar $23,4 juta atau sekitar Rp 333,5 miliar.
Angka tersebut belum termasuk dari pendanaan seri B yang baru saja diterima.
Selamat, CoHive!
(*)