Laporan Wartawan Nextren, Wahyu Prihastomo
Nextren.com -Berpuluh-puluh tahun sejak berkembangnya industri transportasi di dunia, sudah banyak inovasi yang terjadi.
Saking berkembangnya, kendaraan seperti mobil konvensional pun akan mulai ditinggalkan.
Saat ini sudah banyak perusahaan teknologi yang mencoba mengembangkan "autonomous vehicles".
Autonomous Vehicles sendiri adalah teknologi kendaraan yang mampu beroperasi tanpa pengemudi. Atau mudahnya, secara auto-pilot.
Perkembangan ini pastinya punya nilai positif, salah satunya adalah mengurangi polusi cahaya.
Baca Juga : Google Maps Tidak Berfungsi di Beberapa Perangkat Dengan WearOS
Mungkin kamu sedikit bingung soal hubungan antara cahaya dan polusi. Atau, apa benar cahaya bisa menjadi polusi?
Lalu, apa juga hubungannya dengan mobil tanpa supir?
Fokus dari teknologi ini bukan cuma sekedar menghindari kecelakaan bagi manusia, tapi juga hewan.
Taylor Stone, seorang Industrial Designer dari Delft University of Technology juga mengungkapakan kalau salah satu manfaat dari mobil non-supir ini adalah pengurangan polusi udara.
Saat ini, jalanan jadi salah satu penyumbang cahaya terbesar di bumi. Penyebabnya tentu saja lampu jalan dan kendaraan.
Bahkan sekitar 2% dari keseluruhan energi yang yang digunakan di Uni Eropa adalah untuk mendukung lampu jalan.
Banyaknya cahaya yang terpancar pada malam hari menyebabkan sulitnya manusia untuk melihat langit dengan jelas.
Ssekarang mungkin kalian sudah mulai kesulitan untuk melihat bintang saat malam hari, penyebabnya adalah cahaya yang ada di bumi.
Selain itu, ada juga efek biologis untuk para hewan.
Misalnya membuat serangga jadi cepat mati, mengganggu penyu untuk menemukan arah, juga efek metabolisme bagi beberapa spesie burung.
Baca Juga : Kamera Tahan Banting Sony RX0 II Resmi Hadir di Indonesia, Apa Keunggulannya?
Lampu jalanan digunakan untuk membantu manusia menemukan jalan. Dengan mobil non-supir, penggunaan lampu jalan bisa dikurangi.
Supir "artificial" mampu menentukan arah tanpa butuh penerangan sedikitpun, karena sistemnya bergantung pada sinyal satelit.
Kalau memang benar teknologi transportasi ini bisa diproduksi secara masal, pastinya polusi cahaya bisa dikurangi.
Hasilnya, langit malam jadi lebih gelap dan bintang jadi lebih mudah dilihat.
Yang jelas teknologi ini sangat bermanfaat bagi kita semua yang tinggal di daerah perkotaan yang sangat padat penduduk.(*)