Laporan Wartawan NexTren, Arif Budiansyah
NexTren.com -Jam tangan buatan Casio dengan jargon andalannya "Absolute Toughness", siapa lagi kalau bukan G-Shock, memperkenalkan produk terbarunya di Indonesia, pada hari ini, (04/04/2019).
Acara yang berlangsung di Three Buns, Jakarta, ini mengumumkan kalau serangkaian jam tangan teranyarnya akan dibuat dengan material utama yakni serat karbon.
Carbon Core Guard Structuresendiri diklaim, menjadikan jam tangan G-Shock akan semakin ringan, stylish, dan tetap tangguh.
Rangkaian produk terbaru dengan bahan material karbon ini mencakup, GG-B100 (Mudmaster), GA-2000, GWR-B100, dan GST-B200 (G-Steel).
Baca Juga : Tokopedia & BukaLapak Masuk 5 Besar Aplikasi Belanja Terlaris di ASEAN
Teknisi G-Shock, Junichi Izumi, mengatakan saat peluncuran G-Shock X Carbon, bahwa produk terbarunya dikembangkan selama 2 tahun dan bisa dirilis pada tahun ini.
"Dengan Carbon Core Guard Structure, Casio dapat mengakomodir pelanggan yang menyukai jam tangan yang lebih tipis dan mereka menyukai jam tangan yang lebih besar," ujar Izumi kepada wartawan.
Keempat model tersebut, diperlihatkan pertama kali diBaselworld, pameran jam tangan dan perhiasan yang diselenggarakan setiap tahun di Basel, Swiss, Maret lalu.
Izumi menambakan, dengan desain yang penuh gaya dan inovasi baru dari GA-2000 yakni strap atau tali jam yang dapat diganti-ganti, digadang-gadang akan sama terkenalnya dengan GA-700.
Baca Juga : Kamera Smartphone Huawei Kuasai 3 Besar DXoMark, Adakah Lawan Sebanding?
GA-2000 mulai tersedia di toko resmiG-Shockpada 27 April dengan harga retail yangcukup terjangkau,Rp 2.299.000.
Untuk GWR-B1000 diperkirakan akan dijual belikan dengan harga Rp 16.949.000, GG-B100 Rp 5.749.000, dan GST-B200 Rp 4.949.000, yang juga tersedia pada 27 April nanti.
Sedangkan, untuk varian lain dari GA-2000, yakniGA-2000E-4A akan masuk ke pasar Indonesia beberapa bulan kedepan dan diperkirakan dibandrol Rp 3.399.000.
Dengan terbuat dari serat karbon, menjadikan produk terbaru ini lebih ringan dan pastinya menggugah selera pembeli. (*)