Take-Two Interactive dan Visual Concepts, selaku penerbit dan pengembang game simulasi basket NBA 2K16, mendapat tuntutan hukum yang cukup aneh. Keduanya dituntut karena dianggap melanggar hak paten dari desain tato yang ada di anggota tubuh beberapa pemain di game tersebut.Sebagaimana Nextren rangkum dari Eurogamer, Rabu (3/2/2016), Solid Oak Sketches mengaku memiliki hak paten dari 8 desain tato yang ada di tubuh pemain tertentu. Desain-desain tersebut termasuk gambar anak kecil yang ada di lengan kiri pemain basket terkenal NBA LeBron James dan kupu-kupu di tubuh Kobe Bryant.Solid Oak Sketches menyatakan telah mendapatkan hak paten tersebut pada tahun lalu. Pihak itu mengaku sudah menghubungi pihak Take-Two Interactives terkait hak paten tersebut. Meskipun begitu, pihak penerbit game tersebut tidak mengindahkannya.Kala itu, Solid Oak Sketches menyatakan telah menawarkan lisensi tato tersebut kepada Take Two Interactive. Asalkan perusahaan tersebut rela membayar uang sebesar 1,1 juta dollar AS atau sekitar Rp 15 miliar."Ini jelas bahwa mereka sebenarnya mengerti kalau hal tersebut bisa dinegosiasikan," kata Darren Heitner dari Hetiner Legal, yang mewakili Solid Oak Sketches. Pihak Take-Two Interactive sendiri mengklaim sudah menjual 4 juta kopi game NBA 2K16 pada minggu pertama penjualannya pada September 2015 lalu.Game tersebut menampilkan simulasi pertandingan basket NBA. Uniknya, game ini mampu menampilkan karakter pemain dengan desain yang sangat mendetail, termasuk tato-tato yang ada di bagian tubuhnya. Menariknya, ini bukan kasus terkait tato pertama yang terjadi di dunia game. Tahun 2012 lalu, artis tato Chris Escobedo menuntut THQ sebesar 4,1 juta dollar AS karena menggunakan desain tatonya di game UFC Undisputed 3. Saat itu, Escobedo akhirnya mendapatkan biaya ganti rugi sebesar 22.500 dollar AS untuk karyanya itu. Hingga saat ini, masih belum ada tanggapan, baik dari pihak Take-Two Interactive dan Visual Concepts, atas tuntutan tersebut.
Pembuat Game Dituntut Gara-gara Tato LeBron James
Selasa, 02 Februari 2016 | 19:34
Eurogamer
Tag
Editor : Reza Wahyudi
Sumber Eurogamer