Main FIFA, Bocah "Jebol" Kartu Kredit Ayah Rp 109 Juta

Selasa, 02 Februari 2016 | 13:33
EA Sport

Kamu bisa melakukan gocekan ala Messi di FIFA 16

Sebaiknya jangan pernah memberikan kartu kredit untuk anak Anda yang masih di bawah umur. Jika iya, pengalaman yang dialami Lance Perkins bisa saja terjadi pada Anda.Pada masa liburan Natal tahun 2015 lalu, sebagaimana Nextren rangkum dari Gamespot, Senin (1/2/2016), Perkins menemukan adanya tagihan sebesar 8.000 dollar AS atau sekitar Rp 109 juta pada kartu kreditnya. Perkins sendiri mengaku tidak melakukan transaksi tersebut. Setelah ditelusuri lebih jauh, ternyata anak laki-lakinya yang menggunakan kartu kredit milik Perkins.Sang anak berumur 17 tahun tersebut ternyata menggunakan kartu kredit tersebut untuk melakukan mikrotransaksi di game simulasi sepakbola FIFA pada konsol Xbox. Sekadar informasi, memang terdapat sistem mikrotransaksi yang mengizinkan gamer untuk membeli beberapa pemain tertentu. Pemain tersebut nantiya bisa dimasukkan ke tim ciptaan si gamer. Untuk melakukan pembelian, pengguna harus menggunakan mata uang digital beripa Coins. Nah, salah satu cara untuk mendapatkan Coins adalah dengan membelinya menggunakan uang sungguhan melalui kartu kredit.Meski telah mengaku menggunakan kartu kredit ayahnya, si anak juga mengaku terkaget-kaget dengan jumlah yang harus dibayarkan itu."Saya kaget saat melihat tagihannya. Tidak akan ada lagi sistem Xbox lainnya--atau sistem game lain--di rumah saya," ujar Perkins.Minta refundPerkins sendiri memang sengaja memberikan anaknya dengan kartu kredit untuk tujuan darurat atau pembelian barang dagangan untuk toko milik keluarga Perkins.Atas kejadian ini, Perkins memutuskan untuk meminta pengembalian uang. Awalnya, dia langsung meminta ke pihak kartu kredit untuk mengembalikan uangnya, tetapi ditolak. Biaya tersebut bisa saja di-refund, asalkan Perkins membuat laporan yang menyatakan bahwa anaknya melakukan penipuan terhadap dirinya.Tak kehabisan akal, Perkins pun menghubungi Microsoft dan meminta keringanan. Awalnya, raksasa software tersebut menyatakan tidak bisa berbuat apa-apa terhadap kasus tersebut. Namun, setelah mengetahui bahwa anak Perkins masih dianggap di bawah umur, Microsoft akhirnya mengubah keputusannya. Microsoft telah secara resmi mengembalikan uang Perkins pada 25 Januari lalu"Mari berterima kasih kepada Microsoft atas keputusan itu," pungkas Perkins.

Tag

Editor : Reza Wahyudi

Sumber Gamespot