Jelang Pemilu, Hacker Terus Serang Situs KPU Pakai IP Address dari China dan Rusia

Kamis, 14 Maret 2019 | 17:36

Ini Ancaman Serangan Siber yang Incar KPU Jelang Pemilu 2019

Nextren.com - Seperti penyelengaraan Pemilu sebelumnya, dalam Pemilu 2019 ini KPU juga mendapat banyak serangan cyber dari hacker.Namun kali ini KPU tampaknya punya persiapan lebih matang dalam menghadapi serangan hacker dari berbagai negara.Tak hanya dari Indonesia, banyak pula serangan yang berasal dari luar negeri, meski belum pasti sumber aslinya.Ketua Komisi Pemilihan Umum ( KPU) Arief Budiman membenarkan situs lembaganya pernah diretas dengan IP (Internet Protocol) Address dari China dan Rusia.

Baca Juga : Waspada, Hacker Punya Cara Baru Untuk Phishing Password FacebookmuNamun, kata Arief, banyak pula IP Address berbagai negara yang meretas situs KPU. "Hacker ( peretas) itu menggunakan IP Address dari mana aja. Ada IP Address dari banyak negara lah.""Jadi bukan hanya China dan Rusia, enggak, dari banyak negara," kata Arief usai rapat kesiapan penyelenggaraan Pemilu 2019, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan di Jakarta, Kamis (14/3/2019). Arief mengatakan, dengan demikian, belum bisa disimpulkan bahwa peretasnya berasal dari China, Rusia, dan negara lainnya.

Baca Juga : Awas, Gambar PNG di Smartphone Android Jadi Pintu Serangan Hacker

Sebab, bisa saja IP Address dari negara lain digunakan oleh peretas di Indonesia. Ia mengatakan, bisa pula peretas dari luar negeri menggunakan IP Address Indonesia untuk menyamarkan asalnya.

"Bisa saja IP Address-nya dari luar negeri.""Tapi pelakunya ya orang-orang kita juga. Orang Indonesia juga.""Tapi bisa juga menggunakan IP Adress Indonesia tapi orangnya dari luar. Bisa juga.""Kalau kemarin ada yang nulis hacker dari China dan Rusia, enggak (begitu)," kata Arief.

Baca Juga : Avast Scan 16 Juta Perangkat, Ternyata Printer di Seluruh Dunia Paling Beresiko Ditembus HackerArief mengatakan, KPU sudah berkoordinasi dengan sejumlah lembaga terkait seperti Badan Intelijen Negara, Badan Siber dan Sandi Negara, Polri, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Saat ini, KPU mampu mengatasi serangan siber ke situs KPU. "Sampai hari ini bisa kami selesaikan semua.""Ada yang sekadar di-facing (mengubah tampilan halaman utama) saja, ada yang sampai mencoba mau masuk ke dalam sistem induk kami. Tapi semua sudah bisa kami atasi," lanjut Arief. (*)Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ketua KPU: Peretas Situs KPU Gunakan "IP Address" dari Banyak Negara"

Tag

Editor : Wahyu Subyanto