Indonesia, dengan segala hiruk-pikuknya, menjadi inspirasi bagi komikus tanah air. Karya-karya mereka sedikit banyak menyisipkan kritik sosial berbau guyonan yang menggelitik sekaligus miris.Terlebih di era internet, kritik sosial lewat komik strip digital semakin meluas. Penikmatnya tak cuma kalangan pecinta komik, tapi seluruh netizen yang merasa relevan dengan paparan komik-komik itu. Nextren menemukan empat akun komik digital di Instagram yang digandrungi netizen. Selain kritik sosial, komik-komik itu juga menceritakan realitas sehari-hari yang lumrah kita alami. 1. Si JukiKomik buatan Faza Ibnu Ubaidillah alias Faza "Meonk" ini menceritakan keseharian karakter bernama "Juki". Sama halnya dengan kita, Juki adalah remaja Indonesia yang optimis walau sering galau. Kesedihan Juki kerap dimaknai sebagai candaan bagi penikmatnya. Salah satunya ketika Juki prihatin dengan putusan hakim Pengadilan Negeri Palembang soal kebakaran hutan.
Di Instagram, komik Si Juki disalurkan lewat akun @jukihoki. Pengikutnya kini mencapai lebih dari 212 ribu. 2. TahilalatsKomik strip yang satu ini dibuat komikus Nurfadli Mursyid. Berbeda dengan Si Juki, Tahilalats tak punya tokoh sentral.
Ia sering membahas kegalauan-kegalauan percintaan, maupun sikap-sikap masyarakat Indonesia yang khas. Di Instagram, akun @tahilalats telah memiliki lebih dari 514 ribu follower.3. Komik FaktapEksis sejak Juni 2015, Komik Faktap disambut dengan antusiasme tinggi netizen. Kini, komik tersebut sudah mengumpulkan lebih dari 25 ribu pengikut. Tak terbatas di Instagram, Komik Faktap juga aktif di Twitter dan Facebook. Pembuatnya, Iskandar, sering memuat polemik dunia politik lewat karya-karya komiknya.Baru-baru ini, menanggapi insiden peledakan bom Sarinah, Komik Faktap pun membuat komik satire mengisyaratkan bahwa masyarakat Indonesia tak takut ancaman terorisme.
4. KomikazerKomik buatan Reza Mustar alias Azer ini menokohkan beberapa karakter dalam komiknya. Salah satunya dirinya sendiri yang digambar dengan atribusi kacamata dan tato pada lengan kanan. Komik-komik Azer kerap mengkritik sikap netizen di tengah tren media sosial. Misalnya, netizen yang mengalami "fear of missing out" atau takut ketinggalan informasi. Ada juga penggambaran tentang netizen yang merasa wajib mengunggah apapun yang dilihat dan dialami agar seluruh jagat maya tahu.Beberapa saat lalu, @komikazer menyoal perbedaan definisi orang pintar di luar negeri dan di Indonesia. Komik itu menggambarkan streotipe yang masih diyakini beberapa kalangan masyarakat tanah air.