5 Bulan, Iklan di Instagram Naik 13 Kali Lipat

Rabu, 27 Januari 2016 | 11:33
Instagram

Instagram

Agustus 2015 lalu, Instagram meluncurkan API baru yang memungkinkan perusahaan pihak ketiga memasang iklan. Agensi yang memegang beberapa brand sekaligus juga dapat beriklan lewat layanan berbagi foto tersebut. Sejak saat itu, peningkatan iklan di Instagram terhitung signifikan. Hal itu dibeberkan salah satu mitra resmi jaringan iklan Instagram, Brand Network, sebagaimana dilaporkan Recode dan dihimpun Nextren, Selasa (26/1/2016). Agustus lalu, iklan yang dipasang Brand Networks di Instagram mendapat 50 juta impresi. Angka itu meningkat 100 persen menjadi 100 juta impresi (penayangan iklan) pada September 2015. Hingga tutup tahun 2015, impresi iklan yang disalurkan Brand Networks ke Instagram mencapai 670 juta. Artinya, dalam kurun waktu lima bulan, impresi iklan yang dipaparkan Brand Networks lewat Instagram meningkat 13 kali lipat.

Recode

Laporan impresi iklan via Instagram oleh Brand Networks

Dengan begitu, bisa dibilang Instagram adalah salah satu platform efektif untuk beriklan. Namun, ada satu hal yang perlu diingat. Jika terlalu banyak iklan nebeng di sebuah platform, iklan cenderung tak berarti dan enggan dilirik pengguna platform.Instagram sudah memikirkan konsekuensi itu. Karenanya, layanan tersebut memberlakukan CPM atau "cost per thousand views". Semakin banyak iklan menuntut impresi pengguna lewat Instagram, semakin banyak biaya yang harus mereka keluarkan. Ini akan secara alami menyaring jumlah permintaan impresi dari pengiklan. CPM untuk semua iklan Instagram termasuk video adalah 5,21 dollar AS (Rp 72 ribuan) pada September lalu. Memuncak menjadi 7,20 dollar AS (Rp 100 ribuan) pada November, dan kembali pada kisaran 5,94 dollar AS (Rp 82 ribuan) pada Desember 2015.Laporan Brand Networks memang menunjukkan kekuatan layanan iklan Instagram. Pun demikian, laporan itu hanya berasal dari satu sisi agensi, sehingga tak bisa merepresentasikan keseluruhan performa layanan iklan Instagram.Hingga sekarang, Instagram belum mengeluarkan laporan kinerja layanan iklannya secara khusus dan bisnis keseluruhannya. Firma analis MoffettNathanson yakin perlahan Instagram akan meraup pendapatan bisnis 5 miliar dollar AS (Rp 69,5 triliun) per tahun.

Tag

Editor : Oik Yusuf

Sumber Recode