Nextren.com - Apple dan Presiden AS Donald Trump pernah bersitegang cukup lama di tahun 2018.
Tepatnya saat Trump berkata bahwa Apple harus memindahkan produksi iPhone dan Mac ke negara Paman Sam, bukan lagi di China.
Bahkan Trump pernah berencana memberikan pajak tambahan untuk produk yang dibuat di China dan dijual ke Amerika Serikat.
Apakah Apple akan mengikuti kemauan Trump?
Baca Juga : Produksi iPhone Pindah dari China ke Batam, Vietnam Tersingkir
The New York Times mencoba memjelaskan kondisi ini dari hal yang pernah terjadi.
Yaitu sebuah benda kecil dari komponen setiap perangkat elektronik yaitu sekrup.
Kembali di tahun 2012, Apple mengumumkan akan membuat sebuah komputer baru di Amerika Serikat.
Yaitu dengan tulisan “Assembled in USA”.
Namun ketika proses ini dimulai, Apple merasa kesulitan untuk mencari sekrup yang sesuai dari para pemasok mereka di Austin, Amerika.
Baca Juga : Efek Perang Dagang AS-China, Satnusa di Batam Berlimpah Order Sampai Bangun Pabrik baru
Berbeda jika dibandingkan dengan di China, Apple dapat memesan sekrup yang sama persis dengan kebutuhan, dalam waktu sangat singkat dan tentunya jumlah produksi tinggi.
But when Apple began making the $3,000 computer in Austin, Tex., it struggled to find enough screws, according to three people who worked on the project and spoke on the condition of anonymity because of confidentiality agreements.Baca Juga : Tahun Ini Indonesia Mampu Produksi 54 Juta Hape, Impor Terus menurunIn China, Apple relied on factories that can produce vast quantities of custom screws on short notice. In Texas, where they say everything is bigger, it turned out the screw suppliers were not.
Narasumber NYT juga menambahkan bahwa Apple akhirnya menunda peluncuran Mac Pro, karena masalah sekrup yang sangat sulit disediakan oleh penyuplai di AS.
Hingga akhirnya setelah tertunda beberapa waktu dan beberapa masalah lain, Apple memutuskan untuk membeli sekrup tersebut di China.
The screw shortage was one of several problems that postponed sales of the computer for months, the people who worked on the project said. By the time the computer was ready for mass production, Apple had ordered screws from China.Sekrup dari Mac Pro bisa menjadi sebuah contoh sederhana, bahwa Apple tidak akan pernah siap untuk memindahkan produksinya ke Amerika Serikat.
Baca Juga : (Video) Inilah Konsep iPhone 11 Dengan 3 Kamera Paling Rapi
Apalagi jika dibandingkan dengan China yang sekarang punya tenaga kerja jauh lebih murah, kemampuan produksi tinggi dan juga teknologi yang tidak kalah dalam proses manufaktur elektronik.
Bagi kamu yang belum tahu, di tahun 80-an Apple pernah melakukan manufaktur komputer Mac di Amerika Serikat.
Namun hal ini tidak bertahan lama dan akhirnya resmi ditutup, hingga Apple beralih ke Jepang dan akhirnya ke China.
Bagaimana pendapat kamu mengenai Apple dan manufakturnya di China?
Bagikan di kolom komentar ya!