Laporan Wartawan NexTren, David Novan Buana
NexTren.com -Penderita difabel yang kehilangan kakinya akibat amputasi saat ini memiliki opsi untuk menggunakan kaki palsu yang didukung oleh fungsi robotik.
Namun untuk bisamendapatkan kembali fungsi berjalan di kaki robot tersebut, tetapi dibutuhkan waktu yang lama untuk bisa menyesuaikannya dengankondisi badan penggunanya.
Penelitian terbaru di bidang AI atau Artificial Intelligence akan mengubah semua itu, dan akan membantu penderita difabel untuk bisa berjalan kembali dalam hitungan menit.
Baca Juga : AI Terbaru Google Mampu Kalahkan Pemain Profesional StarCraft II
Biasanya, pengguna kaki robotik harusberulang kalimencoba berjalan supaya dokter bisamenemukan parameter yang tepat.
Artinya, penderita harus berulang kali terjatuh, bersabar sementara kaki robot itu disesuaikan, dan kembali mencobanya selama berjam-jam.
Melalui AIyang dikembangkan khusus untuk kaki robotik ini, penggunanya hanya perlu bergerak selama 10 menit dan kaki tersebut yang akan menyesuaikan dirinya sendiri.
Hal ini bisa terwujud berkat algoritma machine learning yang ada di dalam sistem AI tersebut, yang memang dirancanguntuk mendeteksi pergerakan kaki manusia.
Setelah AI tersebut mendapatkan sampel kebiasaan dan postur berjalan penggunanya, sistem di dalamnya akan melakukan perhitungantrial-and-errorhingga menemukan pola yang tepat.
Pola tersebut nantinya akan digunakan untuk mengatur data sensor, menyetel batasan gerakan kaki robot yang aman, dan juga menyesuaikan gerakan supaya bisa menyerupai gerakan berjalan yang nyaman.
Bahkan setelah AI tersebut mendapatkan data, sistem ini akan terus memperbaiki dirinya dan mempelajari bagaimanapenggunanya berjalan.
aiBaca Juga : Penelitian Terbaru AI Tunjukkan Kemampuannya Untuk Kenali Dunia
AI ini masih ada di dalam tahap awal pengembangannya, karena saat ini masih terbatas pada berjalan di permukaan datar saja.
Peneliti akan mulai mengembangkan pola pembelajaran mesin yang tepat untuk bisa membantu kaki robot berjalan di permukaan tidak rata, seperti tanjakan dan tangga.
Selain itu, dataran yang tidak rata seperti jalan berkerikil juga menjadi tantangan di masa depan untuk pengembangan AI ini.
Saat ini kaki robot tersebut juga masih belum nirkabel, sehingga penggunanya masih harus menemui dokter untuk mengatur kembali algoritma AI di kakinya.
Namun rencananya sistem ini akan dibuatnirkabel, supaya penggunanya bisa dengan nyaman mengirim data tanpa perlu berjalan jauh keklinik.(*)