Hacker Gunakan Game Fortnite Untuk Cuci Uang Pencurian Kartu Kredit

Rabu, 23 Januari 2019 | 20:52
pushsquare.com

Fortnite

Laporan Wartawan NexTren, David Novan Buana

NexTren.com - Fortnite merupakan gameonline yang begitu populer,dan jumlah pemainnya begitu banyak di seluruh dunia saat ini.

Karena begitu banyaknya pemain, game yang gratis dimainkan seperti inilah yang mampu menyumbangkan sekitar 80 persen dari total keuntungan game digital pada 2018 lalu.

Namun siapa sangka ternyata game ini digunakan oleh hacker sebagai sarana untukpencucian uang haram yang didapatkannya.

Baca Juga : Kecanduan Main Game Fortnite, Bintang Arsenal Mesut Oezil Alami Cedera Punggung

Skema pencucian uang tersebut terungkap dari laporan yang dibuat oleh The Independent dan firma keamanan cyber Sixgill.

Menurut laporan tersebut, hackeryang berhasil mendapatkan informasi kartu kredit tidak langsung bisa menggunakannya, karena jejak digitalnya bisa mengarah kepada dirinya sendiri.

Untuk itu, hacker harus terlebih dahulu mencuci uangnya melaluiinvestasi atau pembelian yang tidak bisa dideteksi kepada dirinya.

Fortnite menjadi pilihan yang terbaik untuk hacker untuk melakukannya, karena game ini bisa dengan mudah ditukar tangankan melalui penjualan di Ebay atau pasar di dark web.

Pertama, hacker akan membuat akun baru Fortnite setelah berhasil mencuri kartu kredit yang akan menjalani pencucian uang.

Setelah itu, hacker akan membeli uang premium di game ini, bernama V-Bucks yang dibeli dengan menggunakan uang asli di dalam kartu kredit ke dalam akun baru tersebut.

Uang premium tersebut merupakan sarana yang digunakan pemain Fortnite untuk membeli beragam benda booster atau kosmetik, seperti kostum dan gaya menari.

Baca Juga : Pendapatan PUBG Mobile Kalahkan Fortnite, Game Battle Royale Terlaris

Setelah itu barulah akun Fortnite yang terisi penuh dengan uang V-Bucks tersebut dijual dengan harga uang asli, dan penjualannya juga berjalan dengan mudah.

Karena untuk bisa memudahkan penjualannya, hacker akan menjualnya dengan harga yang lebih miring atau murah bila dibandingkan dengan harga pasarannya.

Tentu saja pemain yang ingin membelinya tidak begitu peduli dengan asal muasal akun tersebut; selama dia bisa mendapatkannya dengan murah.

Untuk melacaknya, polisi cyber tentu saja harus menelusurinya sampai ke pihak pembuat game Fortnite, karena transaksinya harus melalui server di sana.

Bahkan setelah mendapatkan akun yang dijual sekalipun, polisi akan kesulitan untuk mendapatkan kembali uang yang dicuri, apalagi hacker yang melakukannya.

Karenapemilik baru akun tersebut hanya membelinya dari tangan orang lain, dan akun penjualan yang digunakan juga biasanya hanya sekali pakai.(*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto

Sumber Slashdot