Laporan Wartawan NexTren, David Novan Buana
NexTren.com -Ternyata model game gratisan atau Free to Play (F2P) menjadi penyumbang keuntungan terbesar di penjualan game digital pada 2018 lalu.
Setidaknya 80 persen dari total penghasilan game digital, atau game yang diunduh melalui internet, berasal dari game gratis tersebut.
Menariknya, gamer Asia adalah penyumbang uang terbanyak di pasar tersebut, dan tren tersebut memperlihatkan peningkatan.
Baca Juga : Bocoran 3 Game Ragnarok yang Bakal Hadir, Salah Satunya Rilis di 2019
Pernyataan bahwa game gratisan justru menyumbangkan penghasilan terbesar tentunya terlihat kontradiktif, karena gratis artinya tidak membayar.
Namunpeerlu kamu ketahui, bahwa game gratis justru meminta uang jauh lebih besar bila dibandingkan dengan game berbayar yang harus dibeli sebelum bisa dimainkan.
Game gratisan memang tidak perlu dibeli untuk bisa dimainkan atau diunduh, tetapi begitu kamu memainkannya dan ketagihan, maka skema penjualannya baru akan muncul melalui toko online di dalam game.
Karena toko ini menawarkan beragam benda yang mampu membantumu untuk menjadi lebih kuat dengan cepat, maka gamer yang sudah ketagihan akan langsung membelinya tanpa berpikir panjang.
Terlebih lagi, semua benda tersebut dibeli dengan menggunakan uang premium, yangbisa didapatkan setelah kamu membelinya dengan uang asli.
Menurut laporan dari Nielsen SuperData, game gratisan menyumbangkan penghasilan sebesar $87.84 Milyar (sekitar 1251 Trilyun Rupiah) pada 2018, mengungguli jenis game digital lainnya.
Total penjualan yang terjadi pada 2018 di bidang game digital mencapai $109.8 Milyar (sekitar 1563 Trilyun Rupiah).
Baca Juga : 5 Game Keren Ini Pakai Lokasi Indonesia, Dari Bali Hingga Borobudur
Pendapatan pada 2018 tersebut mengalami peningkatan sebesar 11 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Semain tingginya iklim esports di Asia tampaknya menjadi salah satupenyebab semakin tingginya penghasilan game gratisan atau F2P, yang mayoritasnya digunakan untuk ajang game kompetitif tersebut.
Akses untuk bisa dengan cepat meningkatkan kekuatan di dalam game hanya denganmembelinyamenggunakan uang asli tampaknya menjadi hal yangbegitu menggoda.
Apalagi pada zaman millenial saat ini yang gaya hidupnya dibuat serba cepat dan instan, maka taktik developer game untuk memperkuat lini toko premiumnya dengan beragam benda semacam ini adalah hal yang tepat.
Pada daerah di luar Asia, seperti Amerika Serikat dan Eropa, penghasilan terbesar di game digital justru berasal dari game berbayar alias dibeli sebelum bisa dimainkan.(*)