Huawei Tetap Pede Hadir Di CES 2019 Meski Diincar Pemerintah Amrik

Kamis, 10 Januari 2019 | 22:02
BBC

Huawei tetap buka booth di CES 2019 Las Vegas meskipun sedang diboikot oleh pemerintah Amerika Serikat.

Laporan Wartawan NexTren, David Novan Buana

NexTren.com - Rupanya tekanan yang begitu tinggi dari pemerintah Amerika Serikat di bawah administrasi Presiden Trump tidak meluluhkan Huawei.

Setelah dukungan dari pemain bisnis di China dengan program subsidi untuk karyawan yang membeli produknya, kini perusahaan raksasa tersebut hadir di CES 2019.

Membawa produk laptop, mobile photo printer, dan smartphone terbarunya Honor View 20, Huawei tetap tegar di acara yang berlangsung di Las Vegas tersebut.

techradar.com

Honor View 20 menjadi primadona booth Huawei di CES 2019, dengan posisi kamera depannya yang inovatif.

Honor View 20 sendiri merupakan smartphone yang begitu cantik dan indah, serta revolusioner untuk penempatan kamera depannya.

Tidak lagi gunakan notch untuk tempatkan kameranya, Huawei lubangi layar 6.4 incinya supaya ukurannya tetap besar tanpa terganggu notch.

Langkah ini tampaknya akan menjadi tren, karena Samsung dengan Galaxy 10 juga menggunakan taktik yang sama untuk memperbesar ruang layarnya.

Smartphone ini juga ditenagai oleh SoC Kirin 980, RAM 6GB atau 8GB, storage hingga 256GB, baterai 4000mAh yang begitu besar, dan juga tidak kalah menariknya kamera belakang dengan resolusi 48 Megapixel.

Menariknya lagi, smartphone yang dipasarkan di China dengan harga $500 ini tetap direncanakan oleh Huawei untuk hadir di pasar Amerika Serikat.

Tentu saja pemerintah Amerika Serikat tampaknya akan melakukan langkah pencegahan yang drastis bila hal itu memang benar terjadi.

Karena langkah untuk mengeluarkan Huawei yang dituduhkan oleh negara adidaya tersebut sebagai kaki tangan spionaseChina tersebut termasuk bombastis.

slashgear.com

Honor View 20 diperlihatkan di CES 2019, smartphone yang didukung oleh Kirin 980, layar 6.4 inci, dan kamera depan yang terintegrasi dengan layar.

Tidak hanya menolak adanya produk Huawei di negaranya, Amerika Serikat juga meminta negara sekutunya untuk juga menutup jalan masuk ke dalam negara mereka.

Australia, Selandia Baru, dan juga Jepang telah ikuti keinginan Amerika Serikat untuk menolak kehadiran Huawei.

Namun tidak semua setuju dengan tuduhan tersebut, karenabeberapa negara di Eropa tidak temukan bukti akan tuduhan serius tersebut.

Contohnya Jerman yang dengan tegas mengatakanakan tetap membiarkan Huawei masuk ke negaranya, karena tidak ditemukan adanya "alat penyadap" di dalam produk mereka.(*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto

Sumber Engadget