Desain Maskot Asian Games 2018 ramai dibicarakan sepekan ini. Beberapa memuji, namun lebih banyak yang mencemooh maskot bernama "Drawa" tersebut.
Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf pun turut mengemukakan kekecewaannya. "Ini acara besar (Asian Games 2018), masa bikin maskot begitu," kata dia lewat telepon, Rabu (6/1/2015) kepada Nextren.
Terlebih, Bekraf yang seyogyanya menjadi lembaga penaungan asosiasi-asosiasi ekonomi kreatif -salah satunya desain grafis- tak dilibatkan dalam penggodokan Drawa.
Triawan kemudian menghubungi Kemenpora pada Kamis pekan lalu untuk melibatkan diri menyelesaikan kasus Drawa bersama tim Bekraf lainnya.
Menurut dia, kasus Drawa bukan sekadar masalah kualitas desain. Lebih dari itu, kasus tersebut juga mencerminkan mekanisme penggodokan identitas brand sebuah acara yang dinilai tergopoh-gopoh dan minim persiapan.
Setidaknya ada dua hal yang menurut Triawan bisa dijadikan pembelajaran. Pertama, perlu sosialisasi ke lembaga-lembaga negara dan kementerian akan pentingnya sebuah simbol untuk merepresentasikan sesuatu.
"Simbol itu pertama kali mencerminkan identitas sebuah acara atau lembaga. Maskot itu bukan main-main, apalagi kalau levelnya Asian Games," ia menjelaskan.
Kedua, pentingnya persiapan acara yang matang dengan melibatkan ahli. Dalam hal ini, Triawan menganggap Bekraf adalah lembaga yang tepat untuk masuk lebih dalam ke penyelenggaraan Asian Games.
Menurut ayah penyanyi Sherina tersebut, 12 subsektor di bawah Bekraf bisa dikerahkan untuk mengemas penyelenggaraan Asian Games yang mumpuni. Antara lain dari sektor kuliner, seni pertunjukan, arsitektur, dan desain.
"Bekraf bisa menjadi kurator untuk memastikan semua mutu visual Asian Games. Mulai dari desain, sampai ke pertunjukan pembukaan dan penutupan. Venue di Wisma Atlet dan GBK juga bisa dibuat apik oleh tim arsitek profesional. Banyak pelaku kreatif yang bisa dilibatkan. Jadi nggak asal bikin," ia menuturkan.
Kemarin malam, jajaran Bekraf dan Kemenpora mengadakan konferensi pers ihwal kasus "Drawa". Mereka memutuskan revisi maskot akan disayembarakan tertutup dan paling lambat dipekenalkan kembali pada Agustus 2016 mendatang.
Bekraf juga membentuk tim profesional yang bakal mengurus sistem identitas brand Asian Games 2018 secara menyeluruh -bukan hanya terpaut pada maskot-.
Anggota timnya adalah Ketua Asosiasi Desain Grafis Indonesia Zimia, perwakilan Celcius Strategic Comunication Erwin, perwakilan Interbrand Nilam, dan perwakilan Agency Leo Burnett Henry Manampiring.