Ke Indonesia, Pendiri Google Bertemu Dua Menteri

Selasa, 29 Desember 2015 | 13:52
Yoga Hastyadi Widiartanto/ KOMPAS.com

Menteri Pariwisata Arief Yahya (kiri) dan Pendiri Google Sergey Brin di Kementerian Pariwisata, Senin (28/12/2015)

Tanggal 23 hingga 28 Desember 2015, pendiri Google Sergey Brin mampir ke Indonesia. Salah satu agenda kepala Google X ini adalah menikmati kekayaan alam Raja Ampat sebelum bertemu Menteri Pariwisata dan Menteri Komunikasi dan Informatika di Jakarta. Di wilayah yang jadi salah satu andalan wisata Indonesia itu, dia mengaku terpukau dan ingin merekam keindahannya dalam Google Underwater Streetview."Salah satu produk kami Underwater Streetview. Saat ini di dalamnya sudah ada Pulau Komodo, tapi Raja Ampat belum termasuk, " ujar bos Google X itu di sela kunjungannya ke Kementerian Pariwisata, Senin (28/12/2015)."Akan bagus sekali kalau keindahan alam bawah laut Indonesia bisa dibagikan ke banyak orang dan akan lebih banyak turis yang datang, tentu turis yang lebih ramah lingkungan,” imbuhnya.Menteri Pariwisata Arief Yahya pun penyambut positif niat Brin untuk mengabadikan gugusan pulau di Papua itu. Dia juga mengaku mengajukan beberap wilayah lain agar diabadikan dan disebarkan dengan cara serupa."Raja Ampat akan dibuat Underwater Streetview, tapi saya minta nanti ada top 5. Jadi ada lima yang dibuat. Underwater ini sebagai langkah pertama saja, " ujarnya saat ditemui di kesempatan yang sama.Sebelum mengungkap niat memetakan dunia bawah air Raja Ampat, Brin mengaku sempat mengunjunginya selama empat hari.Di sana dia melakukan berbagai kegiatan, mulai dari hiking, kayak, hingga menyelam. Ketika menyelam itulah pria kelahiran Rusia ini merasa takjub melihat kekayaan flora dan fauna di sana.Brin juga bertemu dengan sekelompok penyelam yang bercerita banyak mengenai keindahan alam gugusan pulau itu.Dua permintaanMenteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menyampaikan dua permintaan saat ditemui oleh Sergey Brin usai dari Kementerian Pariwisata, yakni terkait soal seribu startup dan balon internet Project Loon.Menteri yang akrab disapa Chief RA ini memang memiliki rencana mengembangkan ekosistem startup di tanah air.Salah salah satunya adalah dengan cara mendukung inisiasi program seribu startup, yang direncanakan bakal menghasilkan 200 usaha rintisan digital berkualitas setiap tahun.Adapun Google diketahui memiliki program serupa, yaitu Launchad Accelerator. Raksasa mesin pencari tersebut baru-baru ini mengumumkan akan meluncurkan program itu di Indonesia.Startup lokal bisa mengikuti program tersebut dan mendapatkan bantuan berupa mentoring, kunjungan ke Silicon Valley, hingga suntikan dana tanpa keterikatan saham.Rudiantara berharap Google bisa terlibat lebih banyak dalam usaha pengembangan startup lokal sejak awal, bukan hanya berada di bagian akhir saja.Permintaan Rudiantara itu disambut hangat oleh Brin.‎"Saya senang berada di Indonesia, negara digital ekonomi terbesar di regional Asia. Punya 300 juta pelanggan seluler lebih. Indonesia sudah lompat ke next generation technology. Tentu saja Google akan senang hati mau membantu program digital ekonomi Indonesia," ‎jawab Brin.

Tag

Editor : Oik Yusuf