Fotografi Mainan Seno Haryo, dari Star Wars sampai "Pre-Wedding"

Senin, 14 Desember 2015 | 13:33
Seno Haryo

Seno Haryo mempersiapkan setting untuk menjepret mainan

Berawal dari hobi mengoleksiaction figure, Seno Haryo mampu menelurkan karya fotografi mainan(toy photography)yang sudah diakui keapikannya.Lulusan Teknik Industri Universitas Trisakti tersebut berhasil menyabet rekor MURI sebagai pemerkasa pamerantoy photographypertama di Indonesia pada 2011 silam.

Hingga kini ia pun kerap menggelar pameran tematik berskala nasional dan internasional. Beberapa tema diangkat dari film-film kesukaannya.

Salah satunya "Star Wars". Karya legendaris George Lucas itu diakui Seno sebagai motivasi awal mengoleksiaction figuresejak pertengahan 1980-an.

"Waktu itu, saya masih duduk di bangku SD," ujar Seno pada Nextren beberapa saat lalu, mengenang awal perjumpaannya dengan tokoh-tokoh di film perang bintang.

Seno Haryo

Portofolio toy photography Seno Haryo

Anakin dan Obi-Wan

Kurang lebih satu dekade mengoleksiaction figure, baru pada 2011 Seno mulai menggelutitoy photography.Ide itu muncul setelah Seno membeli duaaction figurekarakter "Star Wars" berskala 1:6, yakni Anakin Skywalker dan Obi-Wan Kenobi, pada sebuah pameran mainan di Jakarta.

Kala itu, ia melihat duaaction figurebarunya berbeda dari yang selama ini ia kumpulkan. Menurut dia, duaaction figureitu tampak sangat detil dan nyata.

"Muka,outfit, dan aksesori menyerupai aktor aslinya. Selain itu, yang terpenting memiliki artikulasi mendetil. Sehingga bisa berpose macam-macam layaknya manusia," ia menjelaskan.

Ia pun tertarik menghidupkan mainannya menjadi objek yang lebih nyata lewat karya foto. Tak dinyana, karya-karya foto mainannya diminati banyak orang. Dari situ, ide-ide lain membanjiri kepala Seno.

Seno Haryo

Portofolio toy photography Seno Haryo

Jadi ide "pre-wed"

November 2015 lalu, Seno hendak menikahi wanita pujaannya, Yuke. Seperti pasangan lainnya, Seno dan Yuke ingin mengabadikan foto-fotopre-weddingyang berkesan.

Kreativitas Seno kembali mencuat. Menggandeng beberapa perusahaan mainan (Hot Toys, Sideshow Colectibles, 3R) dan seniman mainan lainnya, Seno membuat rangkaian fotopre-weddingdengan mekanisme toy photography.

Ia dan Yuke dibuat dalam versiaction figurebersama dengan karakter-karakter film kesukaan mereka. Tak ingin setengah-setengah, tim yang Seno ajak berkolaborasi pun tak sedikit.

"Tiap orang (seniman mainan) punya spesialisasi sendiri-sendiri. Dari kepala,wardrobe, aksesori, diorama, dan detil lainnya, dibuat oleh orang yang berbeda," kata dia.

Seno Haryo

Di balik layar proses pengambilan gambar toy photography ala Seno Haryo

Seno Haryo

Hasil foto pre-wedding dengan mekanisme toy photography

Apa saja yang dibutuhkan untuk menghasilkan karya foto mainan?

Sama halnya dengan fotografi manusia atau objek lainnya, karya foto mainan pun perlu tahapan yang matang menurut Seno.

Dari mulai persiapan alat dan mainan, proses pengambilan gambar, serta pengolahan hasil jepret. Untuk itu, dibutuhkan tim yang profesional dan solid.

"Saya punya teman-teman yang mendukung produksi," akunya.

Ia lalu menjabarkan peran apa saja yang wajib ada untuk menghasilkan karya foto mainan berstandar tinggi. Pertama, adapainteruntuk mengecat wajahaction figureagar tampak nyata.Kekuatan wajah itu kemudian didukung oleh timwardrobeyang membuat baju untukaction figure. Tak cukup didukung busana, diperlukan puladiorama makeruntuk menghidupkan suasana."Dia(diorama maker)yang membuat panggung atausceneuntuk foto dan props," ia menjelaskan.

Sementara itu, Seno berperan ganda sebagai fotografer, tata cahaya, dan editor foto. Untuk pengeditan gambar, Seno menggunakan Adobe Photoshop.

Berikut beberapa foto di balik pengerjaan karya toy photography ala Seno.

Seno Haryo

Di balik layar proses pengambilan gambar toy photography ala Seno Haryo

Seno Haryo

Di balik layar proses pengambilan gambar toy photography ala Seno Haryo

Seno Haryo

Di balik layar proses pengambilan gambar toy photography ala Seno Haryo

Seno Haryo

Portofolio toy photography Seno Haryo

Editor : Oik Yusuf

Baca Lainnya