Sejak Agustus 2015, foto yang diunggah ke Twitter tak harus berformat kotak. Pengguna bisa membagi foto dalam bentuk landscape atau portrait.
Pun begitu, tampilan foto di linimasa tetap terpotong (cropped) dalam format landscape. Jika ingin melihat foto secara utuh, pengguna harus mengklik foto tersebut.
Kini, keruwetan itu telah teratasi. Dilansir Nextren, Kamis (10/12/2015) dariPetapixel, tampilan foto Twitter di linimasa akan menyerupai bentuk orisinilnya. Artinya konten visual Twitter akan memiliki porsi yang lebih besar tanpa croppping.Apakah ini berarti Twitter akan fokus pada konten visual dan menanggalkan identitasnya sebagai mikroblog?
Pasalnya, saham Twitter tengah berjuang akhir-akhir ini. Perusahaan tersebut bahkan telah memanggil kembali pendirinya, Jack Dorsey, sebagai CEO. Di sisi lain, Facebook dan Instagram yang mengandalkan konten visual terus mengokohkan dominasinya di ranah media sosial.
Terkait ini, Twitter tak mengiyakan, tak pula menampik. Menurut juru bicara layanan berlogo burung tersebut, Twitter terus berupaya mengikuti kebutuhan pasar yang kini lebih mengarah pada konten visual.
"Twitter mulai sebagai platform berbasis teks, tapi media yang lebih kaya menjadi esensial saat ini," juru bicara Twitter berkilah.
"Beberapa momen terbaik di Twitter adalah ketika pengguna melihat dunia dari mata orang lain," ia menambahkan.
Selain mengakomodir tampilan foto utuh pada linimasa, Twitter juga memperbarui tampilan multi-foto. Misalnya pengguna membagi empat foto sekaligus, tampilannya tak lagi terbagi empat dalam ukuran sama besar.
Satu foto utama akan ditampilkan dalam ukuran lebih besar sebagai penarik minat massa. Sementara foto lainnya dipampang dengan porsi yang lebih kecil.