Pengguna ponsel Android tidak perlu khawatir lagi terhadap ancaman malware yang menyerang melalui alamat situs tertentu. Pasalnya Google baru saja mengaktifkan fitur pengamanan khusus sebagai default di berbagai perangkat genggam Android.Fitur yang dimaksud, yaitu Safe Browsing, awalnya hanya dibuat untuk pengguna Chrome versi desktop. Sekitar dua tahun lalu, mereka menghadirkannya di Chrome versi Android, saat itu belum menjadi fitur bawaan yang seragam di semua perangkat.Padahal, Safe Browsing cukup berguna melindungi pengguna. Saat fitur ini aktif, maka setiap situs yang dikunjungi akan lebih dulu dipindai. Selanjutnya, pengguna akan mendapat peringatan, jika alamat tujuan ternyata mengandung bahaya.Safe Browsing pun otomatis memindai situs-situs phising atau situs yang berpotensi mencuri serta menginstal software jahat di perangkat milik pengguna.Sebagaimana dilansir Nextren dari TechCrunch, Selasa (8/12/2015), perlindungan terhadap phising tersebut merupakan salah satu hal paling sulit untuk dilakukan di perangkat genggam.Mereka wajib selalu memperbarui daftar situs terkait phising agar bisa memperingatkan pengguna yang berpotensi tertipu.Di sisi lain, perangkat mobile harus bisa mengakses daftar itu dengan cepat sambil tetap mempertimbangkan bandwidth, kapasitas memori serta prosesor perangkat mobile yang cenderung kecil."Sumber daya paling kecil di dalam sebuah perangkat mobile adalah bandwidth dan bateri. Jadi kami mesti memikirkan dengan teliti agar bisa melindungi para pengguna perangkat tersebut," tulis tim Google Chrome and Safe Browsing."Beberapa serangan jenis social engineering atau phising hanya terjadi di negara tertentu saja, jadi kami hanya mengirimkan informasi yang bisa melindungi perangkat tersebut di wilayah tertentu," imbuhnya.Safe Browsing disematkan ke dalam aplikasi Google Play Service sehingga browser apapun, selama terpasang di perangkat bersistem operasi Android, akan bisa memakai fitur ini.