Bagi startup, mencari investor yang pas sama halnya dengan mencari pasangan hidup. Harus ada kesamaan visi dan kecocokan karakter antara pendiri dan pemberi dana. Setidaknya, hal itu yang diyakini pendiri ruangguru.com Iman Usman.
Tahun lalu, lulusan Universitas Indonesia ini mendapat pendanaan dari East Venture untuk mengembangkan ruangguru.com. Padahal, kala itu startup yang bergerak di industri pendidikan tersebut baru berjalan selama kurang lebih lima bulan.
Ditemui Nextren, Rabu (17/6/2015) di kantor ruangguru.com, Tebet Raya, Jakarta, Iman Usman membagi tips bagi para pendiri pemula startup agar dilirik investor. Sebelum melancarkan gerakan pendekatan ke investor, berikut empat hal yang harus dipersiapkan para pendiri startup, menurut Iman Usman.
1. Memiliki ide solid yang disertai prototipe awal.
Pendiri startup harus memiliki ide yang jelas dan terukur untuk memberi dampak pada masyarakat luas. Tak sekadar ide, sebaiknya pendiri telah mengejawantahkan buah pikirannya ke dalam sebuah prototipe produk.
"Jarang banget venture capital yang mau investasi kalau levelnya baru sampai di ide. Pada tahap itu biasanya inkubator yang bermain," kata Iman Usman.
2. Membuktikan adanya pasar untuk startup yang digarap.
Riset produk adalah hal penting untuk mengukur kadar kebutuhan masyarakat atas startup yang didirikan. Menurut Iman Usman, startup tanpa target pasar akan jadi sia-sia.
Yang lebih penting, pendiri harus memastikan bahwa pasar akan datang kembali untuk menjajal produk yang ditawarkan. "Seperti usaha lain, startup tak hanya soal transaksi awal. Tapi harus ada keberlanjutan," ia menuturkan.
3. Memiliki tim yang kokoh.
"Tim adalah kunci utama,'' kata Iman Usman. Mahasiswa berprestasi nasional tahun 2012 ini percaya, para investor akan lebih berinvestasi pada orang-orang yang mengerjakan startup ketimbang ide yang digagas.
Pasalnya, kata dia, pada level awal, ide akan gampang berubah-ubah. Jadi, mengandalkan ide saja tak cukup. "Para investor akan lebih melihat siapa pendirinya. siapa tim di balik layar. Apakah mereka bisa mengeksekusi idenya,'' ia menjelaskan.
4. Siap dengan angka
Jika ide dan tim sudah kokoh, selanjutnya adalah urusan dapur keuangan dan strategi pemasaran produk. "Pastikan angka yang dibutuhkan. Pastikan keuntungan potensialnya, customer acquisition, dan statistik lainnya yang berhubungan dengan pertumbuhan produk,'' imbaunya.
Nah, jika empat hal di atas sudah mantap, barulah sebuah startup layak mencari investor dan bakal lebih mudah menarik minat investor untuk berinvestasi. Namun perlu diingat, memilih investor pun harus berhati-hati.
Berikut indikator yang bisa dijadikan ukuran dalam memilih investor untuk bersama-sama mengembangkan startup.
1. Lihat portofolio investor.
Rekam jejak investor penting untuk diketahui. Startup seperti apa yang pernah didanai dan bagaimana prospek startup yang didanai tersebut.
2. Himpun referensi dari sesama startup.
Di industri startup, pendiri harus rajin bersosialisasi dengan pendiri lainnya. Sebab, ikatan saling membutuhkan dalam komunitas startup sangat kental.
"Misalnya sebelum East Venture mendanai ruangguru.com, saya tanya ke startup lain yang pernah mereka danai. Saya dapat pencerahan dari pendiri BerryBenka, Traveloka, dan lainnya. Jadi saya bisa tahu karakter investor saya seperti apa,'' Iman Usman menjelaskan.