TakPerlu Kasir Lagi, Kini AI Bisa Kenali Jenis dan Harga Makanan Yang Dibeli

Rabu, 02 Januari 2019 | 21:00
iStockphoto

Kantin di Jiao Tong University gunakan AI untuk gantikan kasir menghitung harga dan jumlah kalori makanan yang dibeli.

Laporan Wartawan NexTren, David Novan Buana

NexTren.com - Ketika kamu membeli makanan di restoran atau kantin, biasanya orang di kasir akan melihat makananmu dan memberikan harga yang perlu dibayar; tetapi tidak untuk orang Shanghai.

Berkat Artificial Intelligence (AI) yang dilatih untuk mampu kenali makanan tersebut, kini manusia sudah tidak diperlukan lagi untuk kegiatanyang wajar tersebut.

Pengembangan AI ini dibuat oleh mahasiswa engineering di Jiao Tong University Shanghai, dan diberi nama AEYA-Go.

Baca Juga : Peneliti Jepang Gunakan AI Untuk Sortir Dan Kenali Sel Kanker

Sistem AI yang dikembangkan untuk mengenali makanan tersebut dirancang untuk melihatnya melalui kamera yang terpasang di daerah kantin.

Prosesnya sendiri adalah dengan membedakan warna unik dari tiap tatanan makanan, dan juga pola bentuk dari tiap makanan.

Karena makanan yang dijual di kantin universitas tersebut adalah paket, maka AI dapat dengan mudah memilah jenis makanan yang berbeda.

Setelah itu, AI akan menemukan makanan yang dibeli dari dalam bank datanya, dan akan menampilkan harganya untuk kemudian dibayarkan.

Tidak hanya itu saja, sistem AI ini juga memberikan informasi lain yang berguna, yaitu kandungan kalori yang ada di dalam makanan.

Jadi bila orang yang membeli makanan merasa kalorinya berlebih, terutama bila dia sedang diet, maka dia bisa mempertimbangkan kembali makanan yang diambilnya.

Tentu saja jumlah kalori tersebut tidak hanya untuk satu makanan saja, melainkan semua yang ada di baki makanan yang dipegangnya.

Baca Juga : Polisi Inggris Buat AI untuk Deteksi Kejahatan yang Belum Terjadi

Sistem ini telahdigunakan tidak hanya di JiaoTong University saja, melainkan juga beberapa universitas lain di Shanghai.

Tidak hanya sistem ini membuat segalanya lebih mudah, pembeli makanan juga dapat dengan cepat mendapatkan harga makanannya.

Karena kasirnya dijaga oleh AI, maka pegawai yang biasanya menjaga kasir tidak lagi diperlukan dan bisa digunakan untuk membantu di dapur dan juga kebersihan tempat makan.

Ternyata sistem AI ini tidak hanya menarikhati kantin universitas di Shanghai, bahkan investor internasional juga ingin menggunakannya.

Tentunya penggunaan kasir AI seperti ini akan sangat memudahkan pembayaranbila digunakan di restoran cepat saji yang mengutamakan kecepatan.

Namun informasi mengenai kalori tampaknya tidak terlalu bijak untuk digunakan bila sistem AI ini digunakan di sana.(*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto

Sumber HardOCP