Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (Persero), Budi Santoso mengatakan, pesawat N219 rancangan PT DI sangat sesuai untuk program blusukan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi).Pasalnya, menurut Budi, N219 dirancang untuk beroperasi di wilayah-wilayah pedalaman, yang tidak memiliki infrastruktur bandara yang memadai untuk didarati oleh pesawat-pesawat jet."N219 bisa mendarat di lapangan rumput, hanya butuh runway sepanjang 300 meter," demikian ujar Budi di hadapan para wartawan yang diajak mengunjungi fasilitas perakitan N219 di PT DI, Bandung, Jawa Barat, Rabu (25/11/2015)."Masak Presiden Indonesia tidak pakai produk buatan Indonesia," imbuhnya.Dengan menggunakan produk PT DI, Presiden Indonesia juga diharapkan bisa menjadi duta untuk memasarkan produk-produk buatan PT DI, termasuk N219 yang saat ini masih dalam tahap sertifikasi DGCA (Directorar General Civil Aviation) di Indonesia.N219 adalah pesawat komersil turboprop (baling-baling) bermesin ganda dengan kapasitas 20 penumpang yang diklaim oleh Budi dirancang dan dirakit oleh putra-putri bangsa di PTDI.Seluruh pengerjaannya, dari desain hingga manufaktur dikerjakan oleh orang-orang Indonesia, dan dilakukan dengan komputer. "Semua serba digital," kata Budi.Pada Desember 2015 hingga Februari 2016 akan dilakukan pemasangan sistem N219 di hangar PTDI.Masih di bulan Februari, N219 akan melaluiground test,termasuk proses sertifikasi yang menyatakan bahwa sistem sudah terpasang dan pesawat siap terbang. Seusai sertifikasi dari DGCA, Kementerian Perhubungan akan mengeluarkan izin terbang. Rencananya, first flight N219 dilakukan Mei 2016.
Untuk Blusukan, Jokowi Disarankan Pakai Pesawat Ini
Rabu, 25 November 2015 | 15:28
Reska Koko/Kompas.com
Editor : Oik Yusuf