Inilah 5 Tren Digital 2019, AI Dan Cloud Bakal Marak

Selasa, 18 Desember 2018 | 21:06
David Novan

Hendra Lesmana selau CEO Dimension Data perlihatkan pentingnya Indonesia mengejar ketertinggalan di bidang AI, machine learning, dan cloud based security melalui laporan tren teknologi 2019.

Laporan Wartawan NexTren, David Novan Buana

NexTren.com - Teknologi bukan hanya membuat smartphone terbarumu bisa selfie dengan lebih indah saja, tetapi juga memengaruhi caramu untuk hidup di era yang serba cepat ini.

Hal tersebut merupakan aspek yang diperlihatkan oleh Dimension Data, perusahaan integrator teknologi dan penyedia layanan terkelola global dengan nilai aset $8 Milyar pada hari ini.

Melalui laporan tren digital 2019 yang dipaparkan perusahaan ini pada acara yang bertempat di bilangan Kebayoran Baru Jakarta,Hendra Lesmana selaku CEO dari Dimension Data Indonesia memperlihatkan betapa besarnya pekerjaan rumah yang perlu dikejar oleh kita semua.

Baca Juga : Aplikasi Online Payment DANA Klaim Karya Anak Bangsa, Bisa Pakai QR Code

Laporan tren yang dikembangkan oleh tim ahli teknologi dari Dimension Data tersebut memperlihatkan adanya lima elemen yang akan menjadi perhatian utama di 2019 nanti.

Melalui lima elemen tersebut, teknologi akan mendefinisikanladang main bisnis dan teknologi, sesuatu yang perlu diikuti pula oleh pemain pasar di Indonesia.

Pertama adalahproses yang melibatkan AI dan machine learning menjadi pusat dari semua kegiatan bisnis.

Termasuk di dalamnya kemampuan perusahaan untuk mempelajari kebutuhan dan perilaku dari konsumen,membuat keputusan prediktif, dan juga meningkatkan kemampuan untuk menggabungkan skenario untuk membuat rencana per kwartal.

Kedua, keamanan cyber akan semakin condong ke arah keamanan berbasis cloud.

Cloud saat ini sudah mulai terlihat sebagai langkah yang digunakan oleh korporasi besar untuk mengamankan datanya, di tengah ancaman hacker yang semakin pintar.

Ketiga adalah adanya tren menuju infrastruktur yang mudah untuk beradaptasi dengan perubahan bisnis.

Caranya melalui software yang disediakan dari langganan cloud dan juga bisa diubah dengan mudah dari sisi perusahaan pengguna.

Keempat kembali ke fungsi AI, yaitu dengan adanya aplikasi yang lebih cerdas untuk mengubah dirinya sendiri, melalui machine learning.

Hal ini membuat penggunanya menjadi lebih mudah menggunakannya dan di saat bersamaan membantu karyawan untuk lebih produktif.

Kelima, nilai dari data akan menjadi lebih tinggi, dan pengumpulan data menjadi sangat penting untuk menentukan langkah bisnis.

Contohnya siapa yang menjadi konsumen, apa pekerjaan mereka dan apa hubungannya dengan bisnis perusahaan yang terkait.

Bahkan juga sampai ke data pribadi; sesuatu yang saat ini telah dilakukan selama bertahun-tahun oleh media sosial seperti Facebook dan Google.

Baca Juga : Takut Disalahgunakan, Google Janji Tak Jual Teknologi Pengenalan Wajah

Arti dari semua ini adalahpelaku bisnis sudah harus mulai berpikiran terbuka.

Pasalnya tren digital yang mengandalkan AI, machine learning, dan cloud computing tidak akan bisa disaingi oleh tren lama yang masih berbasis tenaga manusia.

Hendra Lesmana berikan contoh melalui proses pengecekan surat penting yang harus dilalui oleh bagian legal atau hukum dari suatu perusahaan, yang biasanya perlu waktu selama lima hari dan butuh beberapa pengacara sekaligus.

Sedangkan dengan bantuan algoritma AI dan machine learning, tugas yang sama bisa dikerjakan hanya dalam waktu beberapa jam saja.

Hasilnya, catatan koreksi dari dokumen yang diberikan AIsekitar 96 persen sama seperti yang diberikan oleh pengacara.

Itu memperlihatkan bahwa Indonesia juga harus mulai dengan agresif merangkul penggunaan AI,mulai dari pengerjaan dokumen,membuat rencana bisnis, mempermudah proses pekerjaan, sampai infrastruktur.

Sebab bila tidak begitu, negara ini akan tertinggal sangat jauh dan pihak asing yang sudah mulai mengintegrasikan tren tersebutmulai dari2018 ini akan meluncur dengan sangat cepat ke depan.(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya