Xiaomi Indonesia Perangi Barang BM dengan Cara Ini, Seriuskah?

Sabtu, 01 Desember 2018 | 22:10
Tech Key

Xiaomi Mi Mix 3

Nextren.com - Selama ini, produk Xiaomi identik dengan black market (BM) alias produk ilegal yang tentu saja tidak masuk secara resmi ke Indonesia.

Hal ini membuat harganya sangat terjangkau di kelasnya, dan menjadi buruan pecinta gadget.

Meski ada keluhan tentang garansi produk BM yang tak jelas, kualitas produk yang kurang prima, dan ROM yang tidak stabil, namun harganya yang murah memang membuat Xiaomi terus diburu pengguna hape.

Belum lagi tak adanya pajak secara resmi yang masuk ke negara, seperti produk hape lainnya.

Baca Juga : Peredaran Hape Black Market (BM) Bakal Segera Diberantas Kominfo

Kini Xiaomi mengklaim sedang berupaya memerangi produk Xiaomi BM seperti itu.

Tujuannya untuk memberikan pengalaman yang maksimal kepada pelanggannya.

Maka selain untuk merayakan Harbolnas, penawaran spesial diberikan untuk mendorong para pengguna di Indonesia agar membeli produk Xiaomi resmi lewat official store Xiaomi yang kini tersedia di Lazada, JD.ID, Shopee, dan Blibli.

Xiaomi juga semakin meningkatkan akses pada produk resminya, lewat hadirnya Mi.com dan Authorized Mi Store yang tersebar di Indonesia.

Baca Juga : Xiaomi Mi A2 RAM 6GB Resmi Hadir di India, Sudah Ada di Indonesia versi BM

Sebagai tambahan, saat membeli produk resmi, pengguna akan memiliki akses ke Mi Authorized Service Centers.

Jaminannya adalah resmi 15 bulan, termasuk pula jasa mail-in-centre terbaru untuk memastikan pengalaman pengguna dengan produk Xiaomi berjalan lancar dan tanpa masalah.

Baca Juga : Mengenal Smartphone Black Market dan Bahaya yang Mengintainya

Xiaomi juga mengklaim berkomitmen memerangi pendistribusian produk tidak resmi di Indonesia.

Caranya dengan tidak lagi menyediakan layanan purna jual untuk produk tidak resmi di seluruh pusat servis di Indonesia.

Apakah cara ini bakal berhasil mengurangi peredaran Xiaomi BM di Indonesia?

Kita berharap demikian, mengingat barang BM apapun akan merugikan semuanya, baik produsennya karena citranya menurun, konsumen karena bakal mendapat produk yangkualitasnya tidak prima, dan pemerintah yang tidak mendapatkan pajak.(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya