Laporan Wartawan NexTren, David Novan Buana
NexTren.com - Pembajakan game merupakan hal yang sangat serius, dan usaha pemain pasar dalam membasminya terus dilakukan.
Kemenangan atas perang melawan game bajakan berhasil didapatkan oleh perusahaan game raksasa Nintendo, setelah melalui proses pengadilan yang panjang.
Tidak tanggung-tanggung, Nintendo meminta pemilik website yang memuat game bajakan dari console miliknya untuk membayar $12.230.000, jumlah yang luar biasa banyak.
Baca Juga : Xbox One Berencana Luncurkan Console Game Tanpa Disc Dan Lebih Murah
Pemilik website game bajakan yangharus membayar jumlah uangyang mustahil mereka dapatkan tersebut adalah Jacob dan Cristian Mathias.
Keduanya adalah pasangan yang memiliki dan menjalankan website bernama LoveROMS.com dan LoveRetro.co, dan isinya adalah file ROM yang diambil dari game Nintendo untuk dijalankan di program emulator.
Bila kamu belum mengenal emulator itu apa, program ini adalah softwareilegal yang dapat menjalankanfile kompresi dari game,file yang dinamakan ROM.
Jadi singkatnya, ROM tidak ada bedanya dengan game bajakan dalam bentuk DVD, karena sama-sama melanggar hak cipta daripembuat gamenya.
Vonis yang begitu berat tersebut dijatuhkan oleh pengadilan federal di Arizona, setelah Nintendo menuntut pasangan tersebut pada Juli lalu.
Tentu saja tidak hanya website mereka yang menjalankan bisnis ROM tersebut; Nintendo mengincarnya karena dianggap yang paling terbuka dan agresif dari semuanya.
Apakah pasanganpembajak game tersebut bisa membayarnya, tidak ada yang tahu karena uang tersebut sebanding dengan 178,4 milyar Rupiah.
Baca Juga : Bug Di Layanan Game Steam Berikan Akses Untuk Main Semua Game Gratis
Jumlah tersebut diminta Nintendo karena adanya alasan tersendiri, dan hal ini juga yang menjadi tujuan dari tuntutan hukum.
Perusahaan game raksasa tersebut tampaknya berharap penyedia game bajakan lain di online akan takut untuk meneruskan usahanya.
Selain itu, adanya rasa terancam bahwa mereka akan dikejar dan dibawa ke pengadilan, serta kemungkinan menang yang hampir tidak ada, akan mengurangi keinginan calon pembajak game untuk memulai usahanya.
Melihat begitu besarnya bisnis game global, yang kini sudah melampaui film Hollywood, maka rasanya tidak aneh bahwa pemainnya mulai serius dalam membasmi game bajakan.(*)