Laporan Wartawan NexTren, David Novan Buana
NexTren.com - Sebagai media sosial raksasa yangmemiliki setidaknya 2 milyar pengguna aktif setiap harinya, Facebook selalu dihadapkan pada masalah konten yang tidak senonoh.
Itu sebabnya pada April tahun ini, Facebook berikanfitur untuk meminta penghapusan konten atau bahkan akun yang melanggar aturan.
Merasa masih kurang efektif, Mark Zuckerberg selaku pimpinan dari media sosial raksasa tersebut mendapatkan surat permintaan dari puluhan organisasi.
Baca Juga : Facebook Perbaiki Lubang Keamanan Yang Bisa Bocorkan Data User
Melalui surat yang ditandatangani oleh 86 organisasi, Mark Zuckerberg diminta untuk meningkatkan keefektifan dari proses penghapusan konten, yang biasa disebut takedown.
Mereka meminta Facebook berikan mekanisme yang transparan dan cepat untuk menangani takedown dan penghapusan akun.
Ujung tombak dari surat permintaan tersebut adalahElectronic Frontier Foundation,Article 19,Ranking Digital Rights, danCenter for Democratic Technology (CDT).
Dasar dari permintaan itu sendiri berasal dari Santa Clara Principlesyang diterbitkan pada awal tahun ini, isinya adalah panggilan untuk semua platform media sosial untuk meningkatkan transparansi dan penanganan untuk post yang bermasalah dan permintaan untuk menghapus konten.
Mekanisme dari penghapusan konten di Facebook sendiri sebenarnya sudah cukup memadai, terutama untuk menghapus konten porno, ujaran kebencian, dan kekerasan grafis.
Ketika Facebook menerima permintaan untuk menghapus konten tertentu, orang yang ebrtugas sebagai reviewer konten akan menyelidiki permintaan dalam kurun waktu 24 jam sejak permintaan diajukan.
Kemudian, reviewer tersebut akan menentukan apakah konten tersebut memang bermasalah, dan memberitahukan orang yang meminta apakah permintaannya dikabulkan.
Baca Juga : Facebook Membagi Data Pribadi Ke Vendor Hape Tanpa Pengawasan
Permintaan yang terteradi dalam surat yang diterima Mark Zuckerberg ternyata memang sudah dilakukan oleh Facebook, seperti adanya orang yang memoderator permintaan.
Adanya mekanisme untuk menghapus konten dan akun semacam ini tentunya sangat penting, mengingat adanya konten yang memang telah terbukti mampu merusak reputasi orang lain di media sosial.
Namun prosesnya sendiri memang tidak banyak yang mengetahui, karena semua dilakukan di balik layar oleh kru Facebook.
Inilah yang diminta oleh 86 organisasi supaya dibuka, supaya tidak ada kecurigaan bahwa Facebook hanyamengabulkan permintaan dari kelompok tertentu.(*)