Waspada Banjir dan Boros Listrik Jadi Juara Solusi IoT

Jumat, 20 November 2015 | 13:22
Thinkstock

Ilustrasi startup

Dicoding.com bersama Intel Indonesia dan Geeknesia menyelenggarakan kompetisi bertajuk"Internet of Things Innovation Challenge", beberapa saat yang lalu.

Dalam kompetisi itu, para pengembang ditantang membuat solusi berbasis konsepInternet of Things(IoT).

Setelah melewati proses penyeleksian, dua peserta dinobatkan sebagai pemenang imbang, sebagaimana tertera dalam keterangan pers yang diterima Nextren, Jumat (20/11/2015).Solusi lupa matikan sambungan listrik

Yang pertama adalah Niam Tamami dari Laboratorium Kontrol Cerdas dan Robotika, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS). Niam membuat pengendali stop kontak listrik berbasis IoT yang dinamai "NitBotIoT".

Prototipe pengendali stop kontak ini menggunakan development board Intel Galileo Gen 2, sensor suhu kelembaban DHT11 dan Board Relay sebagai pengendali arus listrik.

Prinsip kerja Relay yang digunakan berbasis magnet. Jika Relay mendapatkan arus kecil, maka kumparan akan membentuk medan magnet dan akhirnya bisa mengarahkan posisi saklaronkeoff.

Solusi ini akan mengatasi masalah sederhana yang kerap dihadapi masyarakat perkotaan. Yakni lupa mematikan sambungan listrik perangkat elektronik. Dampaknya, selain pemborosan, juga memicu kebakaran melalui hubungan arus pendek.Solusi siaga banjir

Yang kedua adalah kelompok pengembang Gookkis Studio. Mereka menciptakan solusi berbentuk aplikasimobilebertajuk "Waspada Banjir".

Perangkat yang digunakan untuk mengembangkan prototipe “Waspada Banjir” terdiri dari hardware development board Intel galileo gen 1, sensor air, LCD 16x2, LED warna, dan router.

Sistem akan membaca tiga sensor air, di mana masing-masing sensor tersebut mengindikasikan tingkat ketinggian air (rendah, sedang, tinggi).

Data yang diperoleh dari sensor-sensor tersebut ditampilkan ke LCD, sekaligus dikirimkan ke server Geeknesia dan Parse.com.

Selanjutnya, server akan menampilkan peringatan ke pengguna melalui notifikasi pada aplikasi Android “Waspada Banjir”.

“Dengan solusi ini, kami berharap dapat meningkatkan kesiap-siagaan masyarakat dan memastikan respons cepat tanggap yang efektif dari berbagai pihak,'' kata CEO Gookkis Studio Heri Kiswanto.

Total hadiah yang diperebutkan adalah 20.000 XP dari Dicoding. XP merupakan experience points Dicoding yang menggunakan gamification model.

Tujuannya untuk menciptakan lingkungan yang menyenangkan, inovatif, dan kompetitif bagi pengembang sehingga dapat membuat produk yang terbaik dan sukses di pasar.

Ketika berhasil menyelesaikan satu tantangan di Dicoding, pengembang akan memperoleh poin XP yang dapat ditukarkan dengan berbagai hadiah menarik, sepertismartphone, laptop, review aplikasi, dan hadiah-hadiah lainnya.

Editor : Oik Yusuf

Baca Lainnya