Aqua Ingin Bangkitkan Kejayaan Teknologi Jepang

Kamis, 19 November 2015 | 15:43
Fatimah Kartini Bohang/ KOMPAS.com

CEO Aqua Yoshiaki Ito

Industri teknologi Jepang sepuluh tahun terakhir bisa dibilang stagnan, jika tak mengatakan turun drastis. Masa jaya selama berpuluh-puluh tahun harus terhenti di awal tahun 2000-an. Salah satu faktor utamanya adalah kebangkitan industri teknologi China. Hal ini diakui CEO perusahaan peralatan rumah tangga Aqua, Yoshiaki Ito. "Sudah hampir satu dekade industri teknologi Jepang tergerus persaingan pasar," kata dia usai acara perkenalan inovasi perangkat pintar Aqua, Kamis (19/11/2015) di Hotel Pullman, Jakarta. Pun begitu, Yoshikai optimis inovasi yang ditawarkan produk-produk Aqua bisa mengembalikan kejayaan industri teknologi Jepang. "Kami membawa misi untuk mengubah kondisi industri teknologi Jepang saat ini. Dengan berpikir out-of-the-box dan menciptakan inovasi yang tak pernah ada sebelumnya," ia menjelaskan. Yoshikai percaya akan kemampuan orang Jepang dalam meramu teknologi berkualitas. Tapi, kata dia, apa yang terjadi sepuluh tahun belakangan adalah buah dari kurangnya ide segar, inovasi, dan kecepatan implementasi, seperti yang dimiliki industri teknologi.Luputnya Jepang atas peluang pasar yang direbut China dan AS dijadikan pelajaran bagi Yoshikai dalam mengembangkan Aqua. Sebagai catatan, perusahaan tersebut baru berdiri 2012 lalu dan kini tercatat sebagai perusahaan teknologi paling progresif di Jepang. "Kami sama sekali tak takut dengan China dan AS," ujar dia. Justru, Yoshikai menganggap persaingan ketat ketiga negara sebagai motivasi untuk terus berkembang. Hari ini, Aqua memperkenalkan beberapa produk teranyar untuk mendukung realisasi konsep Internet of Things (IoT). Antara lain yang diperkenalkan adalah kulkas mini pintar "R2-D2", kulkas sekaligus TV Full HD "Digi", mesin cuci "Cotton" terkecil di dunia yang bisa dimasukkan ke kantong baju, serta mesin cuci "Racoon" yang bisa mencuci baju tanpa air.

Tag

Editor : Oik Yusuf