Organisasi intelijen Inggris sedang membentuk pasukan elit khusus serangan cyber untuk melumpuhkan hacker dan kekuatan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Pengadaan pasukan khusus ini sebagai respon dari ancaman serangan digital dari kelompok teroris tersebut.Sebelumnya, ISIS berusaha menemukan jalan untuk menyerang berbagai infrastruktur Inggris, seperti rumah sakit, jaringan listrik, hingga sistem kendali udara.Bila hal tersebut terjadi, seperti dikatakan Kanselir George Orborne, akibatnya bisa fatal dan mematikan.Karena itu, demi menangkal serangan di perang cyber ini, Inggris langsung mengucurkan dananya untuk membangun pertahanan cyber, menyederhanakan struktur cyber mereka, serta membuat tim penyerang khusus."Kami akan mempertahankan diri. Tapi kami juga akan melawan Anda," tegas Osborne yang saat ini merupakan orang kedua paling berpengaruh di Inggris."Saat ini kami sedang mengembangkan kemampuan serangan cyber, khusus untuk melakukan serangan balik di dunia cyber. Ketika mengaitkannya dengan usaha menjegal (ISIS), artinya adalah upaya untuk menjegal ancaman cyber mereka, baik berupa bom, senapan atau pisau," imbuhnya.Sebagaimana dilansir Nextren dari Reuters, Kamis (19/11/2015), pasukan khusus serangan cyber milik Inggris akan dikelola oleh lembaga intelijen GCHQ bersama Kementerian Pertahanan.Target operasi pasukan khusus tersebut adalah hacker, geng kriminal, kelompok militan, dan berbagai pihak lain yang dinilai mengancam.Osborne mengatakan dana yang disiapkan untuk mengembangkan keamanan cyber kali ini total mencapai 1,9 miliar poundsterling atau setara Rp 40 triliun sampai periode 2020 mendatang.