Inilah Alasan Mengapa Aplikasi BBM Mulai Ditinggalkan, Masuk Akal Sih

Kamis, 05 April 2018 | 15:26
Inovasee

Alasan BBM mulai banyak ditinggalkan

Laporan Wartawan Nextren, Hesti Puji Lestari

Nextren.grid.id - Aplikasi BBM adalah salah satu aplikasi chatting yang sempat populer di Indonesia, bahkan di dunia.

Konon, BBM menjadi aplikasi pesan instan pertama yang juga mendukung pengiriman gambar dan file loh.

Sayangnya, aplikasi ini hanya tersedia dalam sebuah ponsel dengan merek Blackberry.

Seiring dengan perkembangannya, Blackberry Messenger akhirnya bisa juga dinikmati oleh para pengguna hape android.

Lewat aplikasi ini, pengguna dapat dengan mudah mengirim gambar, pesan, suara, bahkan video dengan cara yang sangat mudah.

(BACA:Tips Foto Instagram Agar Banjir Like ala Sosial Media Influencer)

Akan tetapi, untuk saling berkirim pesan tersebut, kamu harus meng-invite beberapa PIN teman kamu terlebih dahulu.

Hal ini bukan menjadi masalah saat pertama kali BBM rilis.

Akan tetapi, hal itu menjadi masalah saat mulai banyak bermunculan aplikasi chatting yang lain.

Soalnya, aplikasi seperti WhatsApp, WeChat, Line, dan sebagainya dirasa lebih banyak menawarkan kemudahan dalam pemakaiannya.

Ini dia beberapa alasan para pengguna smartphone malas pakai BBM lagi.

1. Ketika kamu install WhatsAp, WeChat, Line, dan sebagainya maka secara otomatis nomer yang ada di kontakmu akan langsung terbaca loh.

Beda ya sama BBM yang mengharuskanmu invite dulu.

Jadi kontak di BBM tidak tersinkron secara otomatis dengan kontak di telepon atau HP.Pengguna BBM harus menanyakan kode PIN terlebih dahulu untuk menambahkan kontak. Tidak seperti aplikasi chat lainnya yang langsung terintegrasi dengan phonebook di hape seperti WhatsApp, Line, Skype, Telegram, dan lainnya.

(BACA:Google Drive Terbaru Tawarkan Berbagai Akses Mudah Cukup Satu Klik)

Ternyata hal inilah cukup berpengaruh dan menjadi salah satu penyebab mengapa aplikasi BBM mulai ditinggalkan nih.

2. Aplikasi BBM ini juga terlalu banyak iklan dalam notifikasi pembaharuan yang mengganggu.

3. Tampilan BBM agak sulit diubah, padahal tiap hari menatap aplikasi yang sama tentu bikin bosan. Padahal, apikasi chating begitu mudah gonta-ganti tampilan latar belakangnya.

4. BBM memang mulai menayangkan iklan di aplikasi. Namun iklan terlalu banyak memenuhi feeds di BBM sehingga menutupi feeds status yang dibuat oleh kontak-kontak di BBM.Posisi iklan di BBM tersebut tidak strategis dan terlalu banyak, sehingga mengganggu.

5. Makin berat saat digunakan, seperti untuk mengirim pesan, mengirim gambar, memuat ulang feeds, karena makin banyak fitur yang tersedia.Sayangnya update BBM terbaru malah sering bikin error bahkan menutup sendiri, saat sedang asyik dipakai.

6. Kecepatan pengiriman pesan yang lambat, apalagi kalau ada kiriman foto atau video.

7. Setelah BBM bisa dipakai di Android, banyak penjual online yang memakainya untuk jualan dan promosi. Akibatnya pesan promosi dan jualan tampil lebih banyak dibandingkan dengan pesan antar sahabat dan keluarga.

Ya, meskipun kini developer Blackberry Messenger mulai membesut beberapa fitur baru dalam aplikasi ini.

Namun tampaknya, beberapa pengguna tak begitu tertarik lagi.

Hal tersebut bisa kamu buktikan saat membuka Google Play Store.

(BACA:Selain Centang Biru, Inilah Cara Melihat Kapan Pesan WhatsApp Dibaca)

Sampai saat ini, Blackberry Messenger hanya diunduh 100 juta pengguna Google Play Store saja.

Angka tersebut bahkan hanya 1/5 dari aplikasi Line yang telah didownload lebih dari 500 juta orang dan 1/10 dari WhatsApp yang diunduh lebih dari 1 miliar pengguna.

Apakah kamu termasuk pengguna smartphone yang masih setia dengan aplikasi BBM? (*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto