Di Indonesia, Balon Google Berperan Sebagai "BTS Terbang"

Kamis, 29 Oktober 2015 | 19:47
Wicak Hidayat/KOMPAS.com

Balon Google bagian dari proyek Google Loon dipastikan akan terbang ke Indonesia untuk menyebarkan internet di daerah pelosok yang sulit terjangkau infrastruktur operator telekomunikasi.

Lebih dari 17.000 pulau di Indonesia dibentangi laut, hutan, dan gunung yang berliuk-liuk. Hal itu menyulitkan infrastruktur jaringan masuk untuk menyebarkan akses internet di wilayah pelosok.

Untuk itu, Project Google Loon dalam bentuk balon terbang ingin membantu penyaluran infrastruktur agar penduduk wilayah terpencil juga bisa merasakan akses internet yang sama dengan penduduk di wilayah-wilayah terjangkau.

Setiap balon di Project Loon akan seperti BTS "melayang". Yakni berfungsi seperti menara BTS (base transceiver station) pada umumnya, tetapi melayang di udara dan menjangkau daerah yang lebih luas.

Diketahui, setiap balon di Project Loon akan terbang di ketinggian kurang lebih 20 kilometer dari permukaan laut (60.000 kaki). Masing-masing memiliki jangkauan radius 40 km, sedangkan BTS biasa hanya sekitar 5 km.Menurut Project Leader Project Loon di Google X, Mike Cassidy, dibutuhkan ratusan balon Google untuk mencakup seluruh wilayah Indonesia. Indonesia sendiri memiliki wilayah daratan seluas kurang lebih 750.000 meter persegi."Balon-balon itu nantinya tidak akan menetap di satu tempat, melainkan terus bergerak. Kami akan mengendalikan bila ada satu yang keluar jangkauan, langsung digantikan dengan yang lain," ujar Cassidy, seperti dilaporkan wartawan Nextren, Wicak Hidayat dari Mountain View, California pada Rabu (28/10/2015).Seperti diketahui, proyek Google Loon tak hanya melibatkan satu balon saja di stratosfer, namun banyak balon yang melingkari bumi seperti cincin. Satu balon bisa menggantikan peranan balon lain saat melintasi suatu wilayah. Cassidy menambahkan, balon internet tersebut bakal fokus untuk menghadirkan internet bagi pengguna smartphone. Sebab, smartphone merupakan media yang dianggap paling banyak digunakan masyarakat saat ini untuk berkegiatan lewat akses maya.

Project Loon secara sederhana menyerupai Wi-Fi gratis. Setiap smartphone berkemampuan 4G LTE bakal diberi akses internet yang mumpuni. Yakni memiliki kecepatan unduh hingga 10 Mbps, atau hanya 1 Mbps lebih rendah dibandingkan kecepatan internet standar di AS.

Project Loon akan mulai diuji coba di Indonesia pada 2016 mendatang. Hal ini telah disepakati resmi oleh pihak perusahaan induk Google, Alphabet, dengan tiga operator utama Indonesia (Telkomsel, XL, dan Indosat). Negara keempatIndonesia mencatatkan diri sebagai negara keempat yang menggunakan balon Google Project Loon untuk penyaluran akses internet di daerah-daerah terpencil. Brasil, Selandia Baru, dan Australia adalah negara-negara yang lebih dulu mendapat manfaat dari balon internet Alphabet tersebut. Namun, uji coba di tiga negara ini hanya dalam skala kecil.

Menurut catatan Google, Indonesia akan menjadi negara pertama yang akan mendapatkan uji coba Project Loon dalam skala besar.

Tag

Editor : Oik Yusuf