Balon Internet Google Masuk Indonesia Tahun Depan

Kamis, 29 Oktober 2015 | 13:59
Wicak Hidayat/KOMPAS.com

(kanan ke kiri) Pendiri Google Sergey Brin, Dirut Telkomsel Ririek Adriansyah, Dirut XL Axiata Dian Siswarini, Presdir Indosat Alexander Rusli, dan Mike Cassidy, Project Leader Project Loon di Google X dalam acara peresmian kesepakatan masuknya Google Loon ke Indonesia pada Mountain View, Rabu (28/10/2015).

Google dan tiga operator utama Indonesia telah menyepakati uji coba teknis untuk Project Loon. Mulai 2016, balon-balon Google akan menghadirkan akses internet di area tertentu.Dilaporkan jurnalis Nextren Wicak Hidayat, peresmian kesepakatan antara Google dan Telkomsel, XL Axiata serta Indosat dilakukan di Google X, Mountain View, Rabu (28/10/2015).Hadir dalam acara tersebut adalah pendiri Google Sergey Brin, Dirut Telkomsel Ririek Adriansyah, Dirut XL Axiata Dian Siswarini dan Presiden Direktur Indosat Alexander Rusli, juga Mike Cassidy, Project Leader Project Loon di Google X.Project Loon di Indonesia akan fokus pada menghadirkan akses internet di wilayah-wilayah yang selama ini belum terjangkau infrastruktur telekomunikasi."Sesekali, berada di luar jangkauan komunikasi adalah hal yang baik. Namun untuk mereka yang tak terjangkau telekomunikasi setiap harinya, hal ini menjadi kelemahan dan kesulitan," ujar Sergey Brin.Kerja sama ini baru mencakup uji teknis dan belum sama sekali menyinggung aspek komersial. Belum diungkapkan tepatnya area mana yang akan dicakup oleh Loon di Indonesia.Cassidy mengatakan, beberapa hal yang akan diuji termasuk komunikasi dari balon ke balon, flocking maupun komunikasi dari darat ke balon.Brin mengatakan, teknologi di balik Google Loon sesungguhnya cocok untuk negara manapun. Namun terutama akan berguna bagi wilayah yang luas dan sulit dijangkau menara telekomunikasi biasa.Ririek mengatakan, penerapan Loon di Indonesia akan dilakukan di wilayah yang memang selama ini belum tercakup jaringan operator. Oleh karena itu, penerapannya selama masa uji coba ini belum akan berpengaruh pada infrastruktur yang sudah ada, maupun rencana setahun ke depan.Setiap balon di Project Loon akan terbang di ketinggian kurang lebih 20 kilometer dari permukaan laut. Masing-masing memiliki jangkauan radius 40 km, bandingkan dengan menara telekomunikasi yang hanya sekitar 5 km.Ke depannya, Loon diharapkan bisa menjadi alternatif pengadaan infrastruktur secara terjangkau.

Wicak Hidayat/KOMPAS.com

Balon Google bagian dari proyek Google Loon dipastikan akan terbang ke Indonesia untuk menyebarkan internet di daerah pelosok yang sulit terjangkau infrastruktur operator telekomunikasi.

Tag

Editor : Oik Yusuf