Follow Us

AlatTes Cepat Virus Covid-19, Buatan Pengusaha Indonesia Perlu 10 Menit dan Buatan China 45 Menit

Wahyu Subyanto - Sabtu, 11 April 2020 | 19:55
Petugas menunjukkan alat tes cepat (rapid test) COVID-19 saat akan menguji petugas penjaga ruang perawatan di Rumah Isolasi Rumah Dinas Wali Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (30/3/2020)
Antara

Petugas menunjukkan alat tes cepat (rapid test) COVID-19 saat akan menguji petugas penjaga ruang perawatan di Rumah Isolasi Rumah Dinas Wali Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (30/3/2020)

Nextren.com - Seorang entrepreneur Indonesia, Santo Purnama, berhasil mengembangkan alat tes mandiri untuk Covid-19 hanya dalam waktu 4 bulan.

Alat ini memungkinkan setiap orang untuk melakukan pengetesan di rumah masing-masing, hanya dalam waktu 10 menit dan dengan harga yang terjangkau, sekitar Rp 160 ribu per unit.

Santo mengembangkan teknologi pengetesan Covid-19 melalui perusahaannya, Sensing Self, yang berbasis di Singapura.

Resmi diproduksi sejak bulan Februari, alat rapid test Sensing Self telah mendapatkan lisensi edar dari tiga pasar penting di dunia, yakni Eropa dengan sertifikasi CE, India yang disetujui oleh National Institute of Virology dan Indian Council of Medical Research, serta Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Halodoc dan Gojek Hadirkan Drive Thru Rapid Test Covid-19 Gratis

Untuk pasar AS, FDA telah memberikan persetujuan bagi alat tes Sensing Self, dengan syarat bahwa penggunaannya harus dilakukan di lembaga medis formal.

India, yang mencatatkan angka ribuan kasus positif Covid-19, telah memesan alat tes cepat Sensing Self sejumlah 3 juta unit.

Sebagai warga negara Indonesia (WNI), Santo siap membawa alat tes mandiri ini untuk membantu Pemerintah Indonesia menanggulangi wabah Covid-19.

Namun, ia belum mendapatkan persetujuan dari pihak yang berwenang.

Baca Juga: Bill Gates Danai Pembuatan Vaksin Anti Covid-19, Siap Diuji ke Manusia

“Perang melawan Covid-19 adalah perang melawan waktu. Kita harus menekan laju pertumbuhan pandemi ini dengan melakukan tes seluas mungkin."

"Oleh karena itu, kami berharap Pemerintah Indonesia bisa memberikan respon positif bagi inisiatif kami untuk membawa alat tes mandiri ini ke Indonesia," jelas Santo dalam keterangan resmi, Rabu (1/4).

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest