Google PHK Massal 12 Ribu Karyawan Akibat Ancaman Resesi

Sabtu, 21 Januari 2023 | 14:00
Wikimedia Commons

kantor Google

Nextren.com -Perusahaan induk Google, Alphabet mengawali tahun 2023 dengan melakukan PHK massal karyawan.

PHK massal karyawan Google dan Alphabet ini dilakukan secara global.

Dilansir dari Bloomberg (via Engadget), PHK massal Google ini berdampak pada 12.000 karyawan atau sekitar 6% dari total seluruh karyawan.

CEO Google, Sundar Pichai telah mengkonfirmasi upaya PHK massal yang dilakukan perusahaan.

Sundar Pichai memohon maaf kepada seluruh karyawan yang akan diberhentikan per Januari 2023.

Ia mengatakan bahwa itu adalah "keputusan yang sulit untuk mempersiapkan masa depan perusahaan".

Baca Juga: Google Rilis Fitur Baru untuk HP Android 11 dan Android 12, Apa Itu?

Google menjadi perusahaan ke-4 yang melakukan PHK massal setelah Amazon, Microsoft, dan Meta dalam beberapa pekan terakhir.

PHK massal ini menunjukan bahwa perusahaan teknologi global masih belum bisa terlepas dari bayang-bayang ancaman resesi ekonomi global.

Sundar Pichai mengaku bertanggung jawab penuh atas kebijakan PHK massal yang berdampak ke karyawannya.

Baca Juga: 4 Fitur Yandex Browser yang Tak Ada di Google Chrome, Tertarik Coba?

Alphabet dalam beberapa tahun terakhir tercatat mengalami pertumbuhan dramatis.

Dilansir dari Bloomberg, jumlah karyawan Google telah meningkat sebesar 20% dibandingkan dengan tahun 2017.

Namun, saat ini Pichai menegaskan bahwa perusahaan perlu menerapkan PHK massal untuk menghadapi ancaman resesi ekonomi 2023.

"Kami merekrut karyawan untuk relitas ekonomi yang berbeda dari yang kami hadapi saat ini," ujarnya.

Sundar Pichai juga menghimbau perusahaan untuk mengurngai biaya dan perekrutan.

Baca Juga: Berdiri 25 tahun Google Dapat Trafik Tertinggi Saat Piala Dunia 2022

Karyawan yang terdampak PHK massal akan dibayar secara penuh hingga 60 hari setelah pemberitahuan pemecatan.

Alphabet juga menawarkan paket pesangon mulai dari gaji 16 minggu ditambah 2 minggu untuk tahun tambahan di Google.

Alphabet kemudian akan membayar bonus 2022 dan sisa waktu liburan sembari menawarkan perawatan kesehatan selama 6 bulan, layanan penempatan kerja, dan dukungan imigrasi untuk mereka yang terdampak.

(*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto