Nextren.com- Dunia internasional beberapa waktu lalu 'panas' akibat terbunuhnya Jamal Khashoggi di Kedutaan Besar Arab Saudi di Turki.Jamal Khashoggi sendiri adalah warga negara Saudi dan bekerja sebagai wartawan untuk The Washington Post, Amerika Serikat.Ternyata ada teknologi Israel yang berperan melacak posisi Jamal Khashoggi selama ini, yang bentuknya berupa aplikasi spyware.Sebuah perangkat lunak khusus itu ternyata dibuat oleh perusahaan keamanan cyber Israel yang digunakan untuk melacak Jamal Khashoggi, mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional AS dan whistleblower.
Baca Juga : Fokus Vivo V11 Pro, Tak Ada Hape Baru di Indonesia Akhir Tahun IniBicara dalam sebuah konferensi di Tel Aviv, Israel, lewat video call dari Rusia, Edward Snowden mengatakan spyware Pegasus dijual kepada pemerintah oleh NSO Group Technologies yang digunakan untuk melacak lawan.“Orang-orang Saudi, tentu saja, tahu bahwa Khashoggi akan pergi ke konsulat, karena dia sudah membuat janji. Tapi bagaimana mereka tahu niat dan rencananya?”, ujar Edward Snowden, seperti dilansir Nextren.com dari situs situs berita Turki Anadolu Agency.Jamal Khashoggi, seorang kolumnis dan warga negara Saudi untuk The Washington Post, terbunuh pada 2 Oktober 2018 setelah memasuki Konsulat Saudi di Istanbul.Menurut kantor Kejaksaan Istanbul, begitu berada di dalam, dia segera dicekik dan kemudian dipotong-potong.
Baca Juga : Bukan Hanya Virus, Ini Bahaya Sering Buka Situs Porno Lewat Ponsel
Setelah mengumumkan dia terbunuh, Arab Saudi belum mengungkapkan lokasi tubuh Khashoggi.Snowden mengatakan smartphone salah satu teman Khashoggi, yang tinggal sebagai pengasingan di Kanada, telah terinfeksi spyware Pegasus milik NSO.Dia mengatakan perangkat lunak itu memungkinkan Saudi untuk mengumpulkan informasi tentang Khashoggi."Yang benar adalah mereka mengejar beberapa temannya melalui program yang ditulis oleh perusahaan Israel," ujar Snowden.
Sementara itu di lain tempat, sebuah laporan yang dikeluarkan oleh lembaga penelitian Kanada Citizen Lab mengatakan, "Kami memiliki keyakinan tinggi bahwa ponsel Omar Abdulaziz, seorang aktivis Saudi dan penduduk tetap Kanada, menjadi sasaran dan terinfeksi dengan spyware Pegasus milik NSO Group."Perangkat lunak Pegasus ini, memungkinkan pengawasan tak terbatas terhadap ponsel.
Pegasus menjadi alat spionase yang bisa dipakai oleh institusi sebuah negara untuk memata-matai orang tertentu, misalnya untuk alasan keamanan nasional atau politik.Bahkan Pegasus ini disebut sebagai aplikasi spyware seluler paling kuat di dunia.
Baca Juga : Furhat, Robot Sosial Yang Mampu Berikan Ekspresi Muka Untuk AI
Menurut informasi dari perusahaan intelijen keamanan Lookout, aplikasi spyware Pegasus Android memiliki beberapa fitur canggih, di antaranya : - Pegasus mampu mengambil data dalam jumlah besar- Pegasus mampu mencuri pesan dan catatan panggilan dari WhatsApp, Facebook, Twitter, Skype dan Gmail- Pegasus juga bisa mengontrol kamera hape dan mikrofon, serta melakukan keylogging dan mengambil screenshot layar hape- Pegasus bisa dikontrol melalui SMS dan merusak diri sendiri jika diperlukanSeperti diketahui, Edward Snowden, yang telah membocorkan ribuan dokumen yang merinci program pengawasan jangka panjang oleh pemerintah AS, diberikan suaka oleh Rusia pada tahun 2013 setelah AS menuduhnya dengan spionase.Izin tinggalnya di Rusia diperpanjang hingga 2020. (*)