Follow Us

Waktu Main Dibatasi, Gamer Remaja di China Diminta KTP Saat Ngegame

David Novan Buana - Selasa, 06 November 2018 | 21:42
Tencent batasi waktu bermain anak dan remaja di China menggunakan sistem verifikasi baru.
Nikkei

Tencent batasi waktu bermain anak dan remaja di China menggunakan sistem verifikasi baru.

Laporan Wartawan NexTren, David Novan Buana

NexTren.com - Tencent merupakan perusahaan raksasa di China, bisnisnya meliputi layanan terkait internet, hiburan, teknologi, dan Artificial Intelligence; pengaruhnya bahkan sangat besar di skala global.

Raksasa tersebut mulai tahun depan akan membatasi waktu bermain gamer berusia dini dan remaja di China dengan diterapkannya sistem verifikasi menggunakan identitas KTP nasional di sana.

Untuk bisa memainkan game milik Tencent, yang bisa dibilang mendominasi pasar game di negara tersebut, gamer harus memasukkan nomor identitasnya.

Lalu akan dicocokkan dengan data kepolisian, termasuk kepemilikan perangkatnya dan nomor smartphonenya.

Baca Juga : Xiaomi Rancang Survival Game, Yakin Bisa Tantang PUBG dan Fortnite?

Menurut laporan dari The Verge, setidaknya sudah ada 10 game dari Tencent yang akan menggunakan sistem verifikasi tersebut di akhir tahun ini.

Tidak tanggung-tanggung, game yang terkena dampaknya antara lain PUBG, Arena Of Valor (AoV), dan League of Legends.

Langkah ini tentu saja memiliki pemicu yang mampu membuat raksasa teknologi tersebut bergerak sampai sedrastis itu.

Ternyata Tencent mendapatkan kritikan pedas dari surat kabar pemerintah People's Daily, yang mencap game AoV yang dimilikinya sebagai racun, karena telah membuat siswa sekolah tidak mengerjakan PR.

Lebih serius lagi, perusahaan ini juga mendapatkan tekanan hebat setelah Presiden Xi Jinping mengatakan banyak anak yang mulai rabun karena game, dan pemerintah mengambil langkah untuk melarang adanya game baru.

Akibat langkah pemerintah tersebut, Tencent mengalami kerugian sebesar $1,5 milyar karena tidak mampu meluncurkan game yang dibuatnya.

Akhirnya untuk mencegah terjadinya langkah yang lebih mengikat dari pemerintah China, perusahaan raksasa tersebut pada September lalu membuat sistem verifikasi pada AoV serta membuat layar menjadi buram bila dimainkan terlalu dekat dengan mata.

Baca Juga : Sistem Anti-Cheat PUBG Salah Tuduh, Pengguna Graphics Card AMD Di-Ban

Aturan baru untuk memainkan game dari Tencent tersebut antara lain adalah dengan membuat anak berumur 12 tahun ke bawah untuk hanya bisa main maksimal satu jam per harinya, plus game sama sekali tidak bisa dimainkan setelah jam 9 malam.

Sedangkan untuk gamer dengan usia 13 hingga 18 tahun bisa memainkan game maksimal dua jam setiap harinya.

Setelah itu tanggung jawab jatuh ke tangan orang tua untuk bisa mencegah anaknya untuk menggunakan smartphone milik orang tua ketika bermain game.

Namun langkah ini sudah pasti memberikan Tencent dalih, dan melempar tanggung jawab ke orang tua anak ketika masalah serupa hadir kembali.(*)

Source : Slashdot

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest