Teknologi Terbaru Hasilkan Air Dari Udara, Sama Seperti Mukjizat

Laporan Wartawan NexTren, David Novan Buana

NexTren.com - Mengubah udara menjadi air bersih bukan lagi sihir atau mukjizat, berkat teknologi bersih terbaru berikut ini.

Perangkat berteknologi tinggi yang dibuat oleh Skysource/Skywater Alliance tersebut mampu menangkap air dari udara dengan konsep alam yang sama seperti awan.

Diberi nama Wood to Energy Deployed Water (WEDEW), teknologi ini mampu mendinginkan udara yang hangat, dan mengumpulkan bintik embun hasil kondensasinya di dalam tangki.

Baca Juga : Teknologi Baru Ini Wujudkan Mimpi Rasakan Benda Di Virtual Reality

Tidak hanya mampu menghasilkan air saja, alat ini juga menggunakan sistem energi yang tidak wajar ditemukan.

Melalui Biomass Gassifier, alat ini bisa memecah kayu dan material organik lainnya menjadi energi untuk menjalankan WEDEW, tanpa perlu pembakaran.

Jadi, mesin ini tidak akan mengotori udara dengan karbon dioksida seperti yang dihasilkan oleh pembakaran konvensional.

Hal ini tentunya menjadi keuntungan besar bagi WEDEW, karena alat ini bisa digunakan di lokasi yang sulit terjangkau dan di saat bersamaan mudah untuk dijalankan.

Tidak hanya menggunakan biomass gassifier saja, alat ini juga bisa ditenagai dengan sumber energi lain, seperti misalnya solar panel dan baterai.

Saat ini, versi bukan biomass dari WEDEW sudah digunakan untuk membantu memberikan air di daerah terpencil.

Itu pula sebabnya alat ajaib ini juga mendapatkan penghargaan sebagai pemenang dari event Water Abundance Xprize, dengan total hadiah sebesar $1,5 juta.

Baca Juga : Samsung Galaxy S10 Mungkin Akan Dibekali 4 Teknologi Canggih Terbaru

Menurut rencana, hadiah tersebut akan digunakan untuk membantu penyebaran versi biomass dari WEDEW melalui grup non-profit.

Hal ini dilakukan supaya daerah terpencil yang jauh dari sumber air bisa menikmati air dengan mudah, dan tidak mahal.

Kegunaan lain dari alat ini adalah untuk ditempatkan pada daerah bencana alam, yang pasokan air bersihnya terputus akibat hancurnya infrastruktur.(*)