Follow Us

Belajar Otodidak, Remaja Ini Temukan Kebocoran Google dan Diganjar Rp 500 Juta

- Kamis, 31 Mei 2018 | 14:23
Google dituntut organisasi Google You Owe Us
IB Times UK

Google dituntut organisasi Google You Owe Us

Nextren.com - Keamanan digital adalah kunci bagi semua perusahaan yang bergerak di bidang teknologi, baik dalam skal kecil maupun raksasa.Bahkan, perusahaan teknologi raksasa sekelas Google juga tak luput adanya celah keamanan yang ditemukan, yang bisa membahayakan penggunanya.Baru-baru ini, raksasa search engine Google, memberikan hadiah sebesar 36.000 dollar AS (sekitar Rp 504 juta) kepada seorang remaja asal Montevideo, Uruguay. Remaja tersebut, Ezequiel Pereira (17), mendapat imbalan tersebut setelah melaporkan celah keamanan ( bug) di sistem internal Google.

(BACA : Cara Kirim Voice Note WhatsApp Tanpa Tahan Layar, Cobain Deh! )Laporan bug dari Pereira untuk Google ini merupakan yang ke-5 dan hadiah yang diberikan Google menjadi yang terbesar yang pernah ia dapat. Perburuan bug ke-1 yang berhasil ditemukan Pereira, membuatnya diganjar 500 dollar AS (sekitar Rp 7 juta). "Aku menemukan sesuatu (bug) dengan cepat dan menghasilkan 500 dollar aku rasa itu luar biasa.""Jadi aku putusan untuk terus mencoba sejak saat itu," tuturnya.

(BACA : Cara Beli Samsung Galaxy J7 Duo Plus Bonus Pulsa Rp 1.2 Juta di Blibli )

Pada bulan Juni tahun lalu, ia juga menemukan bug di sistem Google dan mendapatkan 10.000 dollar AS (sekitar Rp 140 juta). Sebagian uang tersebut ia gunakan untuk mendaftar beberapa beasiswa universitas di AS. Sayangnya, tidak ada satupun universitas menerimanya, ia pun melanjutkan sekolahnya di salah satu universitas di Montevideo.

Ezequiel Pereira remaja Uruguay ini dihadiahi Rp 500 juta oleh Google
twitter

Ezequiel Pereira remaja Uruguay ini dihadiahi Rp 500 juta oleh Google

(BACA : Marbot Ramadhan ala LINE yang Bakal Bikin Puasa Jomblo Menyenangkan )

Awal tahun ini, Pereira kembali menemukan bug Remote Command Execution di non-production environments Google App Engine. Google lantas mengajak Pereira untuk berdiskusi tentang celah tersebut dan bagaimana ia menemukannya. Perkenalan pertama Pereira dengan dunia pemrograman dimulai sejak usianya 11 tahun, setelah mendapat komputer pertamanya setahun sebelumnya. Ilmu pemrograman tidak ia dapatkan dari sekolah, melainkan ia pelajari secara otodidak.

(BACA : Flash Sale Asus Zenfone 5 Digelar JD.ID dan Lazada Tanggal 6 Juni 2018 )

Beberapa bahasa pemrograman telah ia pelajari dan berbagai kontes koding ia ikuti. Salah satunya adalah kontes yang membawanya berkeliling ke markas Google di California, AS. Pereira berharap semua uang yang ia dapat bisa membantu biaya pendidikannya dan mengejar cita-cita untuk meraih gelar master di bidang keamanan komputer. Tidak ada rencana lain yang ia pikirkan selain pendidikan dan membantu keuangan keluarganya. Untuk saat ini, Pereira hanya mengirim laporan bug ke program bug bounty Google saja.

(BACA : Spesifikasi Nokia 2.1, Usung Android Go Edition dengan Baterai Besar )Namun, beberapa perusahaan teknologi dan video game menawarkan kesempatan yang sama untuk Pereira agar membantu mereka menemukan bug. Google berharap, dengan pemberian hadiah ini, bisa memacu "ethical hacker" alias hacker putih seperti Pereira untuk melaporkan bug di program mereka, ketimbang menjualnya ke pihak yang berwenang. Pereira ingin mengajak serta teman-temannya dalam perburuan bug. "Mereka tertarik tapi mereka merasa enggak terlalu paham," ujar Pereira, seperti dilansir Digital Trend, Senin (28/5/2018). Namun, ia terus mendorong teman-temannya untuk terus mencoba. "Semua orang bisa mempelajarinya," imbuhnya.

(Wahyunanda Kusuma Pertiwi)Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Temukan Kelemahan Google, Remaja Dapat Hadiah Rp 500 Juta"

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest