Follow Us

Heboh Kasus Penggelapan Dana “Rekber” di Kaskus

Deliusno, Reska K. Nistanto - Selasa, 15 September 2015 | 09:12
Ilustrasi.
Kaskus

Ilustrasi.

Forum online Kaskus belakangan diramaikan oleh kasus penipuan yang menimpa sejumlah member (anggota). Salah satu penyedia jasa rekening bersama (rekber) dengan nama akun Blackpanda diduga membawa lari sejumlah uang hasil transaksi dari para anggota tersebut di forum jual beli (FJB) itu.Kasus bermula saat salah seorang anggota FJB Kaskus menggunakan rekening bersama yang dikelola oleh Blackpanda.Rekening bersama menjadi salah satu metode yang disukai oleh anggota Kaskus untuk melakukan jual beli di forum tersebut.Di sini, pengelola rekening bertindak sebagai pihak ketiga. Setelah pembeli menyetorkan uang ke pengelola rekening bersama, penjual akan mengirimkan barangnya. Setelah barang diterima pembeli, baru pengelola rekening mentransfer uang ke penjual.Namun, beberapa anggota Kaskus yang berjualan di FJB dan menggunakan jasa Blackpanda melaporkan bahwa mereka tidak menerima transfer dana dari pembeli yang dititipkan lewat rekber."Sudah seminggu lbh dana kami semua tidak ada kabar dimana rimbanya, saya selaku seller lama di kaskus yg dri dulu cari duid di kaskus MHN ke admin2 kaskus untuk membantu kami," tulis salah satu pengguna Kaskus dengan ID feirha.Pantauan Nextren, Senin (14/9/2015), kasus ini masih menjadi perbincangan panas di forum Kaskus walau telah mengemuka sejak minggu lalu. Diperkirakan, total dana yang dibawa kabur oleh Blackpanda jumlahnya mencapai 360 juta. Nilai tersebut diprediksi masih akan terus bertambah karena makin banyak seller (anggota forum yang berjualan di Kaskus) yang melaporkan kasusnya terkait akun rekber Blackpanda.Sejumlah anggota Kaskus mengatakan, uang yang digelapkan oleh Blackpanda sebenarnya dipakai untuk berjudi. Pasalnya, kasus seperti ini sebelumnya juga pernah terjadi, tetapi saat itu masih bisa diselesaikan dan tidak melibatkan banyak seller.Blackpanda yang diketahui memiliki nama asli dengan inisial RW dan berdomisili di Surabaya memberikan penjelasan di Kaskus. "Rekber blackpanda sementara stop dulu melayani transaksi dikarenakan adanya selisih antara pembukuan kami dan saldo di bank," tulisnya.Community Manager Kaskus menutup thread milik Blackpanda dan sedang melakukan penyelidikan. "Saat ini, kami sedang melakukan audit. Perkembangan lebih lanjut akan kami kabari," tulisnya.Tanggapan "mimin" AndrewDalam tanggapannya, Andrew Darwis, Chief Community Officer (CCO) Kaskus, mengakui bahwa pihak manajemen perusahaan sudah mengetahui dan mulai menangani kasus ini. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan membuka thread khusus. Thread ini ditujukkan untuk mempertemukan member yang dirugikan dengan Blackpanda. Thread tersebut bisa dimanfaatkan untuk melaporkan dana yang belum dicairkan oleh pihak Blackpanda. "Kami juga akan selalu update ke kaskuser (sebutan untuk member Kaskus), apabila memang kasus ini ada perkembangan," ujar Darwis melalui pesan singkat kepada KompasTekno, Senin (14/9/2015).Selain itu, menurut informasi yang telah didapatkan Andrew, beberapa member yang menjadi korban telah melaporkan pihak Blackpanda kepada kepolisian. Jika dibutuhkan, Kaskus mengaku siap membantu untuk menyelesaikan kasus tersebut."Untuk kejadian itu, Kaskus akan membantu untuk memberikan data kepada kepolisian," tutur pria yang kerap dijuluki "Mimin" (Admin, singkatan dari Administrator) ini.Menurut Andrew, kasus semacam ini sebenarnya sudah beberapa kali terjadi di Kaskus. Akan tetapi, biasanya bisa diselesaikan secara kekeluargaan antara anggota forum dengan jumlah anggota terbanyak di Indonesia tersebut.Lebih lanjut, Andrew menjelaskan bahwa Blackpanda bukanlah akun rekber resmi atau official dari Kaskus. Blackpanda merupakan salah satu member yang membuka jasa rekber di Kaskus. Pihak pengelola forum sendiri secara teknis tidak terlibat di dalamnya.Memang pada kenyataannya, pihak Kaskus telah memiliki wacana untuk membuat rekber resmi, tetapi hingga saat ini masih belum terlaksana. "Ditunggu saja terus di Kaskus," ujar Andrew.Agar tidak terkena kasus serupa di masa yang akan datang, Andrew menyarankan anggota forum untuk lebih berhati-hati. "Pastikan kalau rekber yang dipakai memiliki reputasi yang baik dan bisa dipercaya," pungkas Andrew.

Editor : Oik Yusuf

Baca Lainnya

Latest