Follow Us

Bulan Puasa, Orang Indonesia Getol "Googling" Makanan

Oik Yusuf - Kamis, 25 Juni 2015 | 13:03
Industry Head Google Henky Prihatna saat berbicara dalam acara peluncuran Lebaran Belanja Online di Jakarta, Selasa (23/6/2015)
Oik Yusuf/ Kompas.com

Industry Head Google Henky Prihatna saat berbicara dalam acara peluncuran Lebaran Belanja Online di Jakarta, Selasa (23/6/2015)

Memasuki bulan Ramadhan, Google mencatat adanya perubahan perilaku di kalangan netizen Tanah Air. Topik pencarian populer bergeser ke arah hal-hal yang berkaitan dengan masa puasa umat Muslim dan hari raya Idul Fitri.“Salah satu yang terpopuler adalah makanan dan minuman. Pencarian soal hijab juga meningkat,” ungkap Industry Head Google Henky Prihatna ketika berbicara dalam acara peluncuran program diskon Lebaran Belanja Online di Jakarta, Selasa (23/6/2015).Topik-topik lain yang juga mengalami peningkatan popularitas di masa Ramadhan termasuk gadget mobile dan soal Ramadhan itu sendiri. Pola trafik ikut mengalami perubahan, terutama pada waktu sahur di pagi hari dan waktu berbuka puasa yang masing-masing mencatat kenaikan dan penurunan trafik dibanding hari biasa. Google turut mencatat bahwa sebagian besar kegiatan mencari informasi lewat search engine miliknya kini dilakukan lewat perangkat mobile, yakni sebesar 82 persen.Berkah buat e-commercePerubahan tren netizen di Indonesia pada masa Ramadhan membawa berkah tersendiri bagi para pelaku e-commerce di Indonesia. Dari bulan-bulan Ramadan sebelumnya, Google mencatat bahwa pada waktu ini e-commerce bisa mengalami peningkatan jumlah transaksi dan pendapatan hingga hampir dua kali lipat.

Sejumlah tema pencarian Google Search yang mengalami peningkatan popularitas di bulan Ramadhan
Oik Yusuf/ Kompas.com

Sejumlah tema pencarian Google Search yang mengalami peningkatan popularitas di bulan Ramadhan

Para pelaku e-commerce pun berusaha menangkap peluang yang muncul dari momentum bulan puasa. Bukalapak.com, misalnya, sengaja mengedepankan barang dagangan berupa aneka makanan, mulai dari bumbu dapur, kurma, hingga kue-kue khas Lebaran.“Kami ingin beda dari e-commerce lain. Selagi orang-orang sibuk belanja baju, kan ada ibu-ibu yang mau masak rendang? Juga kita mencari makanan untuk sahur atau oleh-oleh ketika mudik,” ujar Head of Communications Bukalapak.com, Yusi H. Obon.Dia menerangkan bahwa di bulan Ramadhan jenis produk makanan menyumbang porsi pendapatan terbesar, mencapai kisaran 30 persen atau dari biasanya sebesar 10 persen di waktu lain. Dalam menyediakan produk berupa bahan makanan, Bukalapak.com bekerjasama dengan pasar komoditi nasional (paskomnas) selaku pemasok. Makanan yang dipesan konsumen akan langsung dikirim pada hari yang sama.Seperti para pelaku e-commerce lain, Yusi berharap pihaknya akan meraup untung di bulan Ramadhan. “Nilai transaksi sebelum Ramadan itu Rp 2 miliar per hari,” kata Yusi. “Kami berharap angka itu naik 3 hingga 4 kali lipat”.

Editor : Reza Wahyudi

Baca Lainnya

Latest